Muslimedianews, Wonosobo ~ Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Rapat Pleno di Pondok Pesantren Universitas Saint Al Quran (UNSIQ), Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah, membahas permasalahan internal dan eksternal organisasi.
"Ini Rapat Pleno kedua pada kepengurusan PBNU periode 2010–2015. Pertama dilaksanakan 2011 lalu di Yogyakarta," ujar Sekretaris Panitia Rapat Pleno PBNU, Sulton Fatoni dalam rilis yang diterima Tribun di Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Rapat Pleno yang berlangsung 6–8 September ini membahas persoalan internal, antara lain pemberdayaan ekonomi umat, penguatan dan penataan kelembagaan, pengembangan media dan teknologi informasi.
Tak ketinggalan penataan dan peningkatan kualitas pendidikan, penguatan jaringan kerja nasional dan internasional, pemberdayaan hukum dan penegakan keadilan, pemberdayaan politik warga, serta penataan asset Nahdlatul Ulama, dan kaderisasi.
Sementara materi pembahasan eksternal antara lain menyikapi isu-isu terkini, salah satunya permasalahan perekonomian bangsa Indonesia yang di ambang krisis.
Menurut Sulton, seluruh hasil Rapat Pleno ini sifatnya rekomendasi. Untuk masalah internal diharapkan jadi dorongan perbaikan organisasi ke depannya, sementara eksternal bentuk sumbangsih pemikiran dari NU untuk mengatasi masalah bangsa.
Rapat Pleno menjadi forum di tingkat ketiga di bawah Muktamar, serta Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes). Muktamar, Munas dan Konbes sendiri melibatkan keterwakilan pengurus NU di daerah sebagai peserta.
Adapun Rapat Pleno sepenuhnya diikuti oleh pengurus harian yang meliputi Mustasyar, Syuriyah, A’wan, Tanfidziyah, serta ketua di setiap Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom (Banom) di bawah naungan PBNU.
Sumber: Tribunnews
No comments
Post a Comment