BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Wednesday, May 28, 2014

Saat Pengkritik menuai Kritikan dari yang lainnya

Muslimedianews.com ~ Imam Al-Isnawi dikenal sebagai sosok kritis terutama dalam masalah pengutipan, bahkan sekalipun itu terhadap sosok-sosok yang dianggap 'mumpuni' oleh kalangan mayoritas, sehingga muncullah karya kritisnya seperti al-Muhimmaat yang menerjang kesenioran Imam al-Nawawi dan ar-Rafi'i, begitu juga dengan karyanya Nihayah as-Suul yang menyentil para pakar senior Ushul Fikih seperti al-Baidhawy dan para pensyarah kitab Minhaj al-Wushul.

Sikap beliau ini akhirnya menuai respon yang beragam di kalangan ulama sesudahnya seperti Imam al-Adzra'iy, Imam az-Zarkasyi dan Imam Ibn Hajar al-Haitam terkait dengan kritikannya dalam al-Muhimmat.

Imam al-Adzra'iy lebih kurang berkomentar tentang beliau: "Dia memang 'Tsiqah' tapi sayangnya beliau sering salah dalam memahami masalah dan mengutip, kurang teliti serta suka menyalahkan orang".

Berbeda dengan penilaian di atas, Ibn Hajar al-Haitami lebih kurang juga ikut berkomentar: "Beliau sebetulnya tidaklah seperti itu. Namun, beliau hanya menuai hasil dari sikapnya sendiri. Ketika banyak mengkritik orang, maka tentu kritikannya juga akan menuai kritikan orang lain."

Terlepas dari persoalan niat, ada pelajaran penting dari cuplikan kisah ini. Bagi orang-orang mempunya daya pikir yang kritis dan hobi mengkritik maka harus juga siap untuk diperlukan yang sama oleh orang lain, yaitu siap dikritik. 

Sumber : kitab Tuhfatul Muhtaj fii Syarhi Al Minhaj via
http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?bk_no=20&ID=&idfrom=3015&idto=11790&bookid=20&startno=45
« PREV
NEXT »

No comments