BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Wednesday, July 30, 2014

Bukan Halangi Dakwah Tapi Bagian Dari Dakwah Islamiyah

Muslimedianews.com ~ Dengan jumlah HTI yang hanya nol koma sekian persen [baca: Menakar Jumlah Massa HTI, Banyak atau Sedikit ?] dari total jumlah umat Islam di Indonesia memang belum dianggap membahayakan bagi pemerintah Indonesia, dalam arti mengganggu eksistensi NKRI. Tapi meresahkanbagi umat Islam. Sekuat apapun mereka berteriak, NKRI tetap NKRI. Apalah artinya jumlah tersebut, apalagi bagi militer Republik Indonesia. Sekali dor... selesai.

Tapi bukan begitu caranya. Perlu diketahui, bahwa ajaran Hizbut Tahrir bertentangan dengan Aswaja/Ahlussunnah wal Jama'ah, maka umat harus dicerdaskan dan umat harus mengetahui penyimpangan HTI sehingga tidak hanya terpesona oleh tampilan-tampilan dhohir mereka dan tidak termakan oleh doktrin-doktrin mereka. Agar sedikit "penyakit" (pemahaman menyimpang) di tubuh umat Islam itu tidak menjelar ke tubuh yang sehat.

HTI tidak akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, sebaliknya hanya akan membawa Indonesia ke arah kehancuran seperti negeri-negeri di Timur Tengah (Libya, Syria, dan sebagainya). Hidup di NKRI, meskipun berbeda-beda suku, agama, ras, kepercayaan, terpisah pulau dan sebagainya sudah hidup damai dengan nilai-nilai Islam yang sudah tertanam. Bagi ormas seperti NU, Indonesia mirip dengan negara Madinah yang mempraktekkan Piagam Madinah.

Dulu, dengan melihat masyarakat Yasrif yang majemuk, Rasulullah bahkan tidak lagi menggunakan istilah ukhuwah Islamiyah, tetapi ukhuwah madaniyah, persaudaraan untuk seluruh penduduk. Semua sama kedudukannya dalam hukum, siapapun dia. Siapapun yang salah, tidak melihat sukunya harus dihukum. Demikian sebaliknya. Inilah yang dinamakan tamaddun. Maka Yasrif kemudian namanya dirubah menjadi Madinah.

Ini bukan soal Khilafah, lebih pada soal siapa yang memperjuangkan khilafah, kualitas orang-orang yang memperjuang khilafah, kualitas orang yang mau dijadikan Khalifah. Sebab mereka bukan seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Umar bin Abdul Aziz. Lalu mengaku mau menegakkan Khilafah Nubuwwah?.

Mereka pikir, Khilafah Nubuwwah akan diberikan pada orang-orang seperti HT. Dari sekian banyak pemimpin pemerintahan Bani Umayyah, Abbasiyah, Umayyah II, Seljuk, Ayyubiyah, Utsmaniyah dan sebagainya, siapa yang berkualitas Rasyid ?. Tidak sembarang orang diberikan khilafah nubuwwuh. Berbeda kalau sekedar merasa berkualitas. Lagi pula, Nabi SAW batasi masa Khilafah Nubuwwh hanya 30 tahun.

HT hanya sebuah partai maka HT tidak bisa disamakan dengan Islam, HT bukan implementasi dari ajaran Islam. Sebaliknya HT membawa menyimpagan dalam ajarannya. Maka dakwah kepada umat agar umat terhindar dari HT, bukan berarti menghalangi dakwah, sebaliknya bagian dari dakwah Islamiyah itu sendiri.

Oleh : Ibnu Manshur , 31 Mei 2014
« PREV
NEXT »

No comments