Bangkalan, Muslimedianews.com ~ Dampak kemarau mulai di rasakan masyarakat Desa Durjan, Keumatan Kokop, Bangkalan. Untuk bisa mendapatkan air bersih, warga harus berjalan hingga tujuh kilometer setiap harinya. Tak hanya itu, warga juga melakukan doa bersama untuk mencari sumber air. Wartawan Jawa Pos Radar Madura sempat mengikuti doa bersama yang digelar di kediaman Nur Halimah sebelum mencari sumber air. Puluhan warga sudah berkumpul di ru mah salah seorang warga Desa Durjan tersebut.
Ulama, tokoh masyarakat, dan warga berkumpul berbusana muslim seperti baju koko, sarung, songkok untuk laki-laki dan Iongdrees untuk perempuan. Pukul 09.30 puluhan warga tersebut sudah menyiapkan diri untuk melakukan doa bersama. Puluhan warga tersebut duduk di atas alas seperti tikar yang memang telah disediakan oleh pemilik rumah. Dalam kegiatan tersebut juga disediakan beberapa makanan, di antaranya nasi, telur, ayam, sambel, air, dan pisang.
Tak berselang lanma, doa dan ritual dimulai dipimpin ulama setempat. Semua warga melakukan zikir bersama sekitar 30 menit. Setelah itu, warga melakukan ritual dengan menabur bunga ke lokasi pencarian sumber air dengan membaca salawat. H Faisol tokoh masyarakat setempat mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada masyarakat yang telah membantu untuk men cari sumber air, “Ketika sumber air ditemukan, semoga bermanfaat bagi masyarakat,” katanya usai melakukan doa bersama.
Sementara itu, H Amiruddin salah seorang ulama setempat mengatakan, harapan masyarakat untuk mendapatkan air bersih semoga bisa segera tercapai sehingga masyarakat tidak perlu lagi mencari air hingga menempuh jarak tujuh kilometer setiap harinya. ”Kita harus bersyukur karena ada orang yang akan membiayai pengeboran sumur ini semoga airnya cepat keluar.” harapnya. (radar)
Sumber MaduraTerkini.com
Ulama, tokoh masyarakat, dan warga berkumpul berbusana muslim seperti baju koko, sarung, songkok untuk laki-laki dan Iongdrees untuk perempuan. Pukul 09.30 puluhan warga tersebut sudah menyiapkan diri untuk melakukan doa bersama. Puluhan warga tersebut duduk di atas alas seperti tikar yang memang telah disediakan oleh pemilik rumah. Dalam kegiatan tersebut juga disediakan beberapa makanan, di antaranya nasi, telur, ayam, sambel, air, dan pisang.
Tak berselang lanma, doa dan ritual dimulai dipimpin ulama setempat. Semua warga melakukan zikir bersama sekitar 30 menit. Setelah itu, warga melakukan ritual dengan menabur bunga ke lokasi pencarian sumber air dengan membaca salawat. H Faisol tokoh masyarakat setempat mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada masyarakat yang telah membantu untuk men cari sumber air, “Ketika sumber air ditemukan, semoga bermanfaat bagi masyarakat,” katanya usai melakukan doa bersama.
Sementara itu, H Amiruddin salah seorang ulama setempat mengatakan, harapan masyarakat untuk mendapatkan air bersih semoga bisa segera tercapai sehingga masyarakat tidak perlu lagi mencari air hingga menempuh jarak tujuh kilometer setiap harinya. ”Kita harus bersyukur karena ada orang yang akan membiayai pengeboran sumur ini semoga airnya cepat keluar.” harapnya. (radar)
Sumber MaduraTerkini.com
No comments
Post a Comment