Makassar, Muslimedianews.com ~ Ketua Masyarakat Muslim New York M Syamsi Ali mengabarkan perkembangan signifikan dakwah Islam di Amerika Serikat. Menurut pria asal Bulukumba ini, sekurangnya sebanyak 20.000 warga negara AS memeluk agama Islam.
Demikian disampaikan M Syamsi Ali dalam dakwah umum di hadapan ribuan mahasiswa UIM di aula gedung PWNU Sulsel, Sabtu (15/11/2014). “Perkembangan Islam di Amerika Serikat meningkat drastis, setidaknya sekitar 20.000 warga AS per tahunnya memeluk Islam,” kata M Syamsi.
Tugas kami, kata Syamsi, hanya memperlihatkan wajah Aswaja sebagai wajah Islam sesungguhnya tanpa harus memaksa. Karena, tugas kami hanyalah menyampaikan nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin.
Di sisi lain untuk menyebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin di negara dengan muslim minoritas, harus senantiasa mengedepankan persangka baik dan mengupayakan dialog dalam menyelesaikan masalah.
Menurutnya, dalam berda'wah di dunia muslim dewasa ini, kita cenderung dalam menghadapi masalah, sering meloncat menyalahkan orang lain. Sebagai contoh, bobroknya akhlak remaja kita, justru kita menuduh penggunaan media sosial yang berlebihan. Pada akhirnya kita lantas menyalahkan orang yang sudah menciptakan media sosial.
“Padahal di lain waktu, justru kita menikmati produk-produk nonmuslim. Sehingga yang dibutuhkan adalah bagaimana nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin ini diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sangkaan-sangkaan keliru, bisa diluruskan dan diupayakan untuk mencari solusi-solusi tepat,” tandas Syamsi. (Andy M Idris/Alhafiz K)
Sumber nu..r.id
Demikian disampaikan M Syamsi Ali dalam dakwah umum di hadapan ribuan mahasiswa UIM di aula gedung PWNU Sulsel, Sabtu (15/11/2014). “Perkembangan Islam di Amerika Serikat meningkat drastis, setidaknya sekitar 20.000 warga AS per tahunnya memeluk Islam,” kata M Syamsi.
Tugas kami, kata Syamsi, hanya memperlihatkan wajah Aswaja sebagai wajah Islam sesungguhnya tanpa harus memaksa. Karena, tugas kami hanyalah menyampaikan nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin.
Di sisi lain untuk menyebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin di negara dengan muslim minoritas, harus senantiasa mengedepankan persangka baik dan mengupayakan dialog dalam menyelesaikan masalah.
Menurutnya, dalam berda'wah di dunia muslim dewasa ini, kita cenderung dalam menghadapi masalah, sering meloncat menyalahkan orang lain. Sebagai contoh, bobroknya akhlak remaja kita, justru kita menuduh penggunaan media sosial yang berlebihan. Pada akhirnya kita lantas menyalahkan orang yang sudah menciptakan media sosial.
“Padahal di lain waktu, justru kita menikmati produk-produk nonmuslim. Sehingga yang dibutuhkan adalah bagaimana nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin ini diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sangkaan-sangkaan keliru, bisa diluruskan dan diupayakan untuk mencari solusi-solusi tepat,” tandas Syamsi. (Andy M Idris/Alhafiz K)
Sumber nu..r.id
No comments
Post a Comment