Namun boleh menyentuh kitab tafsir al-Qur'an yang tafsirnya lebih banyak dari al-Qur'an-nya. Dan para ulama juga membolehkan menyentuh terjemahan kitab al-Qur'an degan terjemah tafsiriyah ma'nawiyah.
Menurut pendapat Imam Abu Bakar Utsman dalam kitab I'anatuth Thalibin, perempuan yang sedang haid dan nifas boleh membaca al-Qur'an dengan tujuan berdo'a seperti mau makan membaca basmalah, mengambil berkah (tabarruk), atau untuk menghafalkannya, jadi tujuannya tidak semata-mata membaca al-Qur'an.
Untuk para penghafal al-Qur'an, berdasarkan keterangan diatas, maka cara menghafalkannya adalah menggunakan kitab al-Qur'an terjemahan atau menggunakan aplikasi al-Qur'an dan ketika membacanya bertujuan untuk menghafal, tidak tujuan membaca semata.
Wallahu A'lam
Rubrik Halaqah selama Ramadhan hadir di Tribun Jateng di halaman Happy Ramadhan. Pembaca bisa mengirimkan pertanyaan seputar ibadah Ramadhan di SMS 085712341233. Pakar dari Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Jawa Tengah akan menjawabnya.Mohon dukungannya semoga istiqomah.
Media komunikasi RMI Jateng:
1. Website (rmi-jateng.org)
2. Like Fan Page Rabithah Ma'ahid Islamiyah Jateng (https://www.facebook.com/RabithahMaahidIslamiyahJateng)
3. Akun Facebook (https://www.facebook.com/pwrminujateng)
4. Follow @kabarpesantren (https://twitter.com/kabarpesantren)
Media komunikasi RMI Jateng:
1. Website (rmi-jateng.org)
2. Like Fan Page Rabithah Ma'ahid Islamiyah Jateng (https://www.facebook.com/RabithahMaahidIslamiyahJateng)
3. Akun Facebook (https://www.facebook.com/pwrminujateng)
4. Follow @kabarpesantren (https://twitter.com/kabarpesantren)
No comments
Post a Comment