Ponorogo, Muslimedianews ~ Terkait beredarnya kabar seorang imam masjid yang meninggal karena cekcok yang berbuntut maut di sebuah Masjid di Jawa Timur, sebagaimana dilansir sejumlah media online, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Kabid Urais), Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Faridul Ilmi memberikan keterangan yang mengklarifikasi berita tersebut.
Dalam keterangan yang disampaikan kepada bimasislam, Faridul Ilmi mengatakan bahwa korban meninggal diduga akibat sakit jantung. Dugaan sementara tersebut diambil berdasarkan pendalaman yang dilakukan oleh Kasat Intel Polres Ponorogo saat melakukan koordinasi dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo terkait kasus tersebut.
Dikatakan Farid, sapaan Faridul Ilmi, pada hari Senin tanggal 30 Nopember 2015 pukul 03.30 WIB terjadi keributan cekcok mulut antara korban bernama Maseman (60) dengan pelaku bernama Wahid Arif Kurniawan (38) di Masjid Ibrahim Dukuh Kulon, Desa Karanglolor, Ponorogo.
Keributan itu kemudian dilerai oleh warga bernama Hariono, namun karena tak dihiraukan, Hariono lantas memanggil anak korban, Fanani, menyampaikan bahwa ayahnya terlibat pertengkaran di dalam masjid.
Fanani kemudian segera menuju masjid. Melihat orangtuanya terlibat cekcok mulut dan saling dorong dengan pelaku, Fanani kemudian menarik pelaku ke halaman masjid.
Selanjutnya, korban diketahui sudah jatuh terlentang di teras masjid dalam keadaan kritis. Korban kemudian segera dibawa pulang, dan didatangkan mantri setempat, namun korban akhirnya meninggal dunia.
Hingga kini masih belum jelas penyebab pertengkaran yang terjadi setelah shalat Shubuh itu, namun Kabid Urais Kanwil Kemenag Jatim, Faridul Ilmi, mengatakan bahwa isu pertengkaran yang dipicu oleh perbedaan paham dan berebut menguasai Masjid Ibrohimi adalah isu yang tidak benar. Demikian pula isu bahwa korban meninggal akibat dipukul dengan alat pemukul bedug adalah tidak benar. “Dugaan sementara korban meninggal akibat sakit jantung,” katanya.
Hingga saat ini, dikatakan Farid, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat, Muspika, pimpinan ormas dan tokoh agama di wilayah Sukorejo. Berdasarkan laporan dari KUA setempat, Kondisi kecamatan Sukorjo sendiri saat ini kondusif dan tidak terpengaruh oleh berita tersebut. (Bimas Islam Kemenag RI)
No comments
Post a Comment