2. Dalam waktu relatif singkat (39 tahun), 700 madrasah Alkhairaat berhasil didirikan oleh ulama kelahiran Taris, Hadhramaut, Yaman ini. Pada era berikutnya, Alkhairaat berkembang menjadi lebih dari seribu madrasah. Tak sedikit ulama yang kemudian menyebut fenomena ini sebagai karamah.
3. Perguruan Alkhairaat tersebar hingga ke pelosok di seantero Indonesia Timur, mulai dari Palu hingga ke Papua. Total, saat ini yayasan Alkhairaat mempunyai 1.561 Madrasah/Sekolah dan 35 Pondok Pesantren. Kesemuanya tersebar di delapan provinsi di Kawasan Timur Indonesia dan dua provinsi di Indonesia Barat.
4. "Suatu ketika beliau ditanya soal karya berupa buku, beliau hanya menjawab, karyaku adalah Alkhairaat dan murid-muridku yang selalu mengajarkan agama kepada umat." (Habib Saggaf menirukan ucapan kakeknya, Habib Idrus Aljufri).
5. Saat berada di Palu, orang akan benar-benar merasakan Palu yang terwarnai Alkhairaat. Saat melakukan perjalanan dari Ponpes Madinatul Ilmi Alkhairaat Dolo menuju Universitas Alkhairaat di Jalan Diponegoro, Palu yang berjarak sekitar 10 Km, sudah terdapat 10 Madrasah Alkhairaat. Itu artinya, paling tidak di tiap satu kilo meter, terdapat satu madrasah Alkhairaat!
6. Ketua Majelis Pendidikan PB Alkhairaat, HS Alwi Saggaf Aljufri menceritakan, dibutuhkan waktu paling tidak 20 hari menggunakan mobil untuk mengunjungi semua Madrasah Alkhairaat di Palu. “Itu pun hanya datang, membahas permasalahan yang dihadapi salah satu cabang Alkhairaat itu, kemudian saya pergi lagi untuk menuju madrasah Alkhairaat lain,” kisahnya. Sampai saat ini pun, ada beberapa wilayah yang masih sulit dijangkau, namun sekian puluh tahun lalu, telah disambangi Sayyid Idrus bin Salim. “Kalau sekarang saja medannya masih sulit dijangkau, bagaimana dengan dulu di zaman Sayyid Idrus, di mana saat itu transportasi utamanya hanya kereta yang ditarik seekor kuda,” ujarnya.
7. “Keberadaan Alkhairaat adalah peristiwa terbesar bagi sejarah Sulawesi Tengah secara khusus.” (Ustadz Abdullah Awadl Abdun, pendiri Ma’had Darut Tauhid Malang, salah seorang murid Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, dalam bukunya Alkhairaat wa Muassisuha fi al-Suthur)
8. Meski telah berdiri dan berkembang ribuan madrasah di bawah satu yayasan, di masa hidupnya Sayyid Idrus bin Salim sering mengatakan, “Idrus khaliy.” Maksudnya, “Idrus belum melakukan apa-apa.”
9. Subhanallah.
Ust. Faris Khoirul Anam
No comments
Post a Comment