BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Sunday, March 20, 2016

Jamaah Shalat Jum'at di Masjid Dhahran, Berjubah sampai yang Bercelana Pendek

Muslimedianews.com ~ Masjid Dhahran (Arab Saudi) adalah nama sebutan untuk "masjid jami'" di kampusku. Sepertinya ada puluhan masjid di area kampus ini. Itu belum termasuk mushala-mushala kecil yang hampir ada di setiap gedung di kampus. Masjid Jami' adalah sebutan untuk "masjid raya" tempat untuk berkumpulnya salat-salat tertentu seperti salat Jum'at, salat Idul Fitri & salat Idul Adha. Meskipun banyak masjid, hanya di Masjid Dhahran ini untuk Jumatan.

Karena penduduk kampus dari berbagai suku-bangsa, negara, dan mazhab Islam, maka kebayang kan bagaimana warna-warninya para peserta Jumatan: pakaiannya, tata-cara salatnya. Dari segi busana misalnya, ada yang memakai jubah Saudi, jubah Sudan, gamis Pakistan (shalwar kameez), sarong Yaman, jeans, baju, kaos, training, bahkan celana pendek atau kolor yang hanya menutup lutut. Memang sih "aurat" laki-laki cuma sampai lutut jadi secara teori, salat tidak masalah asal lutut tertutup. Penutup kepalanya juga beraneka ragam.

Karena kaum Muslim di kampus berasal dari berbagai mazhab dalam Islam, tata-cara salatnya pun warna-warni: takbirnya, sedakepnya, rukuknya, takhiyatnya, duduknya, gerakan kepalanya, bahkan cara ngacung jari telunjuk juga berlainan (ada yang diam-lurus, ada yang utak-utik, ada yang mlungker dlsb).

Meskipun berbeda-beda tetapi rukun tidak saling mengklaim kebenaran tafsir dan "kemurnian" pakaian dan tata-cara salat. Masuk masjid sama-sama, keluar masjid pun sama-sama uyel-uyelan. Indahnya sebuah kebersamaan dan saling pengertian, bukan? Kita boleh saja meyakini "tafsir agama" kita setengah mati tetapi jangan paksakan tafsir kita itu kepada orang lain. Banyak orang sebetulnya mempraktekkan dan membela mati-matian sebuah "tafsir agama", bukan agama itu sendiri, tafsir tentang Tuhan, bukan Tuhan itu sendiri.

[Catatan; ini "postingan perdana" setelah FB-ku koma sekian lama diserbu oleh para "zealot agama"]

4 Maret 2014
Sumanto Al-Qurtubiy, Dosen Antropologi di King Fahd University, Arab Saudi

« PREV
NEXT »

No comments