Penggunaan istilah Aswaja (Ahlussunnah WalJama'ah) yang dahulu di-'olok' oleh orang-orang Wahhabi sebagai "Asli Warisan Jawa", tetapi kemudian mereka gunakan untuk mengelabui masyarakat, menjadi sorotan kalangan Aswaja.
Dalam kajiannya, Ustadz Wahhabi Roadja penulis buku "Mulia Dengan Manhaj Salaf (baca: Manhaj Salah)" itu menghina umat Islam, khususnya Kiai/ustadz karena mempertahankan tradisi Tahlilan. Menurut Yazid, mereka hanya butuh makanan dan fulusnya (duit).
Yazid juga mengatakan bahwa tasawuf bukan ajaran Islam. Menurutnya, para Sufi mengikuti ajaran pendeta Nasrani, Yahudi, Hindu, Budha, dan lainnya (ajaran campuran). Lebih "ganas" dari itu, Yazid mengatakan bahwa orang-orang di Yaman menyembah kuburan dan yang memulyakan kuburan wali adalah oranga awam.
Selain di Masjid Jabalussu'ada, kajian bersama ustadz Rodja itu juga digelar di Masjid Imam An-Nasaa'i Jl. Kol Syarifudin Yos dan Masjid Istiqamah Pertamina Gunung Dubs atau Lapangan Mereka. Masjid-masjid tersebut merupakan masjid yang sering menjadi kajian kalangan Wahhabi. (Baca: Kajian Ustadz Rodja Yazid Jawas di Balikpapan Berkedok Aqidah Aswaja).
Laporan: Babah M.
Bacaan Terkait :
No comments
Post a Comment