Namun demikian, tidak berarti seluruh dinamika yang melingkupinya dapat secara mudah kita atasi, akan tetapi dalam perkembangannya membutuhkan kedewasaan, sikap arif dan bijaksana, sehingga kita mampu mengatasi berbagai masalah dengan solusi yang mencerdaskan dan mengayomi seluruh pihak. Komitmen dari seluruh komponen bangsa untuk bersatu dalam kesatuan yang utuh dan kokoh, akan dapat menjadi benteng dari berbagai ancaman yang berusaha merusak tatanan dan stabilitas bangsa Indonesia.
درء المفاسد مقدم على جلب المصالح
Menyikapi perkembangan terkini, Pengurush besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama ini ini menegaskan:
1. Mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil kepolisian dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuka Tjahaja Purnama. Mari kita hormati proses hukum yang sedang berlangsung seraya secara konstruktif kita terus mengawasi dan mengawal agar proses hukum ini berjalan secara adil, transparan sesuai dengan koridor hukum dan perundangan yang berlaku.
2. Mengimbau kepada segenap umat Islam, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk turut secara proaktif menenangkan situasi serta mendorong tercapainya suasana yang sejuk, aman, kondusif dan menghilangkan sikap buruk sangka terhadap sesama.
3. Kepada seluruh warga Nahdlatu Ulama, PBNU mengimbau agar tidak melakukan aksi unjuk rasa terkait persoalan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama.
4. Sebagai Negara Hukum, sudah seharusnya jika terhadap persoalan, maka harus menjadikan hukum sebagai instrumen penyelesaian masalah.
5. Bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai agenda besar ke depan, terutama tantangan krisis ekonomi, baik yang dipengaruhi konstelasi global, nasional maupun regional. Menghadap tantangan maranya penggunaan narkoba yang sudah sangat memprihatikan, dan juga menghadapi ancaman terorisme global. Dalam situasi ini memerlukan bersatunya seluruh kekuatan komponen bangsa agar menjadi energi besar yang mampu menerobos berbagai macam kebuntuan.
Demikian semoga Allah SWT senantiasa meridloi kita semua.