Alfian Tanjung Minta Maaf Tuduh Nezar PKI, Urusan dengan NU Belum Selesai
Jakarta, Muslimedianews ~ Dosen Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka (UHAMKA) Alfian Tanjung menanggapi somasi yang dilayangkan oleh Anggota Dewan Pers Nezar Patria. Somasi itu terkait pernyataan Alfian yang menuding Nezar sebagai kader Partai Komunis Indonesia (PKI).
Setelah menerima surat teguran tersebut, Alfian mengaku salah dan keliru dengan menyebut Nezar sebagai kader PKI saat berceramah di beberapa komunitas pengajian.
“Di sini saya datang untuk menyatakan kekeliruan dan permohonan maaf saya kepada Pak Nezar dan kepada masyarakat luas yang mungkin telah mendapatkan persepsi yang keliru,” ujar Alfian di kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/3).
Alfian menuturkan, setelah Nezar mengirimkan somasi dan bertemu dengan tim pengacara, dia sempat kembali memeriksa data nama-nama yang dia sebut sebagai kader PKI. Dari penelusuran serta konfirmasi langsung kepada Nezar, dia menyimpulkan adanya kekeliruan dalam data nama tersebut.
Latar belakang Nezar Patria yang pernah menjadi aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD), kata Alfian, menjadi salah satu dasar tuduhannya kepada Nezar.
“Setelah saya mencoba menelusuri secara mendalam ternyata ada kekeliruan data nama yang saya sebutkan dalam ceramah. Memang pada masa lalu beliau adalah seorang aktivis PRD. Tapi dalam bab PKI yang tersemat dalam pernyataan saya, itu merupakan sebuah kesalahan,” ujar Alfian.
“Jadi kesimpulannya bahwa secara tegas saya katakan bahwa saya keliru dan saya cabut sebutan itu kepada beliau. Saya nyatakan beliau bukan menjadi bagian yang saya ceramahkan itu (kader PKI),” ucapnya.
Selain itu, Alfian juga mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut Nezar pernah memimpin rapat PKI di Istana Negara. “Kedua, yang berhubungan dengan Istana, secara fisik, praktik, dan interaksi, beliau tidak ada dalam kegiatan secara aktivitas di istana,” ungkap Alfian.
Pada kesempatan yang sama, Nezar mengapresiasi sikap Alfian yang mengakui kesalahannya itu. Dia berharap sikap Alfian bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat luas agar berhati-hati dalam menyebarkan berita yang belum terverifikasi kebenarannya.
“Saya ucapkan terima kasih atas sikap terbuka dan kesatria Pak Alfian, mengakui kesalahan dalam memaparkan data dan dalam mengutip sejumlah nama saat pengajian itu, termasuk nama saya salah satunya,” ujar Nezar.
Sebelumnya, Video Alfian Tanjung yang menyebut sejumlah nama pejabat negara sebagai kader PKI sempat viral di media sosial. Hal itu dia katakan saat memberikan ceramah di sejumlah pengajian, salah satunya di sebuah masjid di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Belum Klarifikasi Tuduh NU PKI
Sementara, urusan Alfian Tanjung dengan Nahdlatul Ulama (NU) belum selesai. Bukan hanya Nezar, Alfian Tanjugn pada tabligh akbar yang diadakan Konsorsium Ormas Islam Plus di Masjid Agung Cianjur, Jawa Barat, 21 Februari 2017, juga berceramah yang isinya ujaran kebencian kepada NU.
Ketua PCNU Kabupaten Cianjur KH M Choirul Anam MZD mengutip ceramah Alfian Tanjung yang membelokkan opini sehingga NU dianggap pendukung gerakan kebangkitan PKI gaya baru. “Presiden kita yang ketujuh itu benar-benar komunis. Ciri-ciri komunis itu membuat kebijakan sepihak, misalnya penetapan Hari Buruh, Hari Pancasila 1 Juni, dan Hari Santri. Ini yang tidak berdasar,” kata Kiai Anam mengutip ceramah Alfian Tanjung seperti diberitakan dutaislam.com.
Alfian, kata Kiai Anam, tambah ngawur dengan menyatakan kalau menyatunya NU dalam gerakan Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) ala Soekarno adalah dalil bahwa dari dulu NU itu sudah bekerja sama dengan komunis. Ia mengatakan itu tanpa menerangkan sejarah pembasmian PKI oleh NU dan Ansor.
Nah, salah satu contoh gerakan PKI gaya baru yang di-back up oleh NU itu adalah refleksi hari lahir PKI ke-90 yang yang diselenggarakan oleh PCNU Kendal,” begitu kata Kiai Anam menirukan inti fitnah keji Alfian Tanjung kepada jamaah NU yang rata-rata Muslimat NU itu.
Masih menurut Alfian, NU sekarang mendukung gerakan PKI. “Nasakom gaya baru itu menurut Alfian Tanjung adalah PDIP sebagai PKI-nya, sementara agamanya itu PKB karena PKB adalah basisnya NU,” tandas Kiai Anam yang asli Malang tersebut.
Pengurus NU Cabang Cianjur sudah mengajukan surat keberatan kepada MUI Kabupaten Cianjur soal ceramah Alfian Tanjung. Dalam Surat bernomor 407/PC/A-1/D-06/II/2017 itu, Alfian Tanjung disebut telah melakukan provokasi kepada jamaah seolah-olah NU Pendukung Gerakan Kebangkitan PKI. hud, kcm, dic
Sumber : duta.co