Muhammadiyah dan PKS soal SD Islam Terpadu (IT)
Muslimedianews.com ~ MUHAMMADIYAH dan PKS
Mumpung lagi ngetren sekolah Islam Terpadu (IT), saya ingin nulis sedikit mengenai kaitan sekolah ini dengan persyarikatan Muhammadiyah dan PKS.
Jadi begini, pertengahan dekade 2000-an Prof. Abdul Munir Mulkan guru besar UIN SuKa yang sekarang menjadi Pengurus Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah mudik ke kampung halamannya di Desa Sendang Ayu, Lampung. Di kampungnya beliau mendapati masjid Muhammadiyah yang dulunya damai menjadi ribut gara-gara masjid tersebut dimasuki kader PKS yang membawa isu-isu politik ke dalam masjid, dan juga mengkritik fiqih serta amaliyah warga Muhammadiyah.
Kegusaran Prof. Mulkan dituangkan dalam sebuah artikel di Suara Muhammadiyah yang kemudian menjadi bahan diskusi serius kader persyarikatan mengenai massive nya infiltrasi gerakan garis keras di lingkungan Muhammadiyah.
Kekhawatiran Prof Mulkan ternyata bukan isapan jempol semata karena dilapangan terlihat realita betapa infiltrasi gerakan garis ini sudah seperti kanker di tubuh Muhammadiyah, hingga masjid-masjid Muhammadiyah di sekitar kantor pusat pun (Yogyakarta dan Jakarta) tidak kuasa membendung gerakan ini dan justru malah dikuasai oleh kelompok ini.
Tidak menunggu lama, di tahun 2006, PP Muhammadiyah mengeluarkan maklumat berupa Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kebijakan mengenai Konsolidasi Organisasi Dan Amal Usaha Muhammadiyah. Di dalamnya langsung menyebut bawa PKS adalah memang sebuah partai politik, dimana partai politik tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah meraih kekuasaan. Dalam SK itu warga Muhammadiyah diharuskan membebaskan diri dan tidak menghimpitkan diri dengan misi, kepentingan, kegiatan, dan tujuan partai politik itu.
SK itu kemudian menjadi semacam komando bagi para kader militan Muhammadiyah untuk bebersih, tahap pertama yang dilakukan adalah bebersih pengurus dari PP hingga ranting dilanjutkan bersih-bersih di AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) dan pengurus masjid milik Muhammadiyah. Kawan saya pernah bercerita betapa berat tugasnya waktu itu dalam membersihkan masjid milik Muhammadiyah dari kader partai ini.
Setelah "dibersihkan" dari Muhammadiyah, kader PKS yang mendirikan yayasan pendidikan, label sekolahnya adalah Sekolah Islam Terpadu yang kini tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia, salah satu contohnya Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darrul Mazza yang kemaren geger dikabarkan memecat guru nya yang berbeda pilihan politik, namun alhamdulillah masalah tersebut sudah selesai dengan baik.
Dengan PKS punya amal usaha sendiri, banyak kader persyarikatan Muhammadiyah ikut senang karena dengan begitu kader PKS tidak lagi “merecoki” AUM.
Jadi ketika kemaren beberapa kader PKS bermasalah dengan NU karena berlebihan menyerang Gus Yahya jangan heran karena jauh sebelum “bermasalah” dengan NU, partai ini juga pernah “bermasalah” dengan Muhammadiyah.
COPAS LAMAN MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN
Penulis : Wildan Yusuf
No comments
Post a Comment