Referensi Akademik Definisi Islam Nusantara
Muslimedianews.com ~ Islam Nusantara perlahan-perlahan diterima dan dipahami maksudnya oleh masyarakat, baik kalangan ulama, akademisi, pengkaji keislaman maupun masyarakat. Meskipun tidak sedikit yang masih salah paham. Namun, kesalah pahaman masih bisa diharapkan untuk menerima konsep dan maksud Islam Nusantara bila terus mempelajari disertai kejernihan berpikir didalam proses pengkajiannya.
Adapun mereka yang sengaja mensalah-pahami, menolak tanpa pertimbangan ilmiah yang hanya sekedar tidak suka dengan konsep dari komunitas muslim terbesar di Indonesia ini, maka kelompok-kelompok seperti ini memang tidak bisa diharapkan mampu memahami, bahkan kelompok seperti ini cenderung menganggap Islam Nusantara sesat. Mereka memang memiliki agenda dan ajaran yang berbeda dengan mayoritas muslim di Indonesia.
Apa maksud Islam Nusantara?. Dalam dunia akademik, sebuah definisi dari istilah tertentu penting untuk diperoleh dan dikaji guna dipahami secara seksama dalam proses pengkajian selanjutnya. Oleh karena itu, tulisan ini bermaksud menghimpun mengenai definisi Islam Nusantara dari berbagai sumber.
"Makna Islam Nusantara tak lain adalah pemahaman, pengamalan, dan penerapan Islam dalam segmen fiqih mu’amalah sebagai hasil dialektika antara nash, syari’at, dan ‘urf, budaya, dan realita di bumi Nusantara. Dalam istilah “Islam Nusantara”, tidak ada sentimen benci terhadap bangsa dan budaya negara manapun, apalagi negara Arab, khususnya Saudi sebagai tempat kelahiran Islam dan bahasanya menjadi bahasa Al-Qur’an. Ini persis sama dengan nama FPI misalnya, saya benar-benar yakin kalau anggota FPI tidak bermaksud bahwa selain mereka bukan pembela Islam." [1]
"Islam Nusantara itu adalah Islam Nusantara yang empirik dan distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, penerjemahan, vernakularisasi Islam universal dengan realitas sosial, budaya, dan sastra di Indonesia." [2]
"Islam Nusantara atau model Islam Indonesia adalah suatu wujud empiris Islam yang dikembangkan di Nusantara setidaknya sejak abad ke-16, sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, interpretasi, dan vernakularisasi terhadap ajaran dan nilai-nilai Islam yang universal, yang sesuai dengan realitas sosio-kultural Indonesia." [2]
"Islam Nusantara adalah Islam yang telah mengalami “pribumisasi” atau nativization sehingga sesuai dengan kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia. Karakter yang sering disematkan kepada Islam Nusantara adalah ramah, anti-kekerasan, toleran, menghargai tradisi, dan menghargai kebangsaan".[4]
"Islam Nusantara adalah dialektika antara normativitas Islam dan historisitas keindonesiaan yang meliputi sejak masuknya Islam ke Nusantara, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, kemudian melahirkan ekspresi dan manifestasi umat Islam Nusantara, yang direspon dalam suatu metodologi dan strategi dakwah para alim ulama, Walisongo, dan para pendakwah Islam untuk memahamkan dan menerapkan universalitas (shumuliyah) ajaran Islam, sesuai prinsip-prinsip Ahlussunnah Wal-Jama‘ah". [5]
[1] KH Afifuddin Muhajir, Maksud Istilah Islam Nusantara. 2015. http://www.nu.or.id/post/read/60458/maksud-istilah-islam-nusantara
[2] Apa yang Dimaksud dengan Islam Nusantara?, 2015. http://www.nu.or.id/post/read/59035/apa-yang-dimaksud-dengan-islam-nusantara
[3] Islam Nusantara. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Islam_Nusantara
[4] Sahal dan Aziz [eds.] 2015. https://nasional.sindonews.com/read/1186907/18/islam-arab-dan-islam-nusantara-1489068298
[5] Faris Khoirul Anam, Kontroversi Islam Nusantara, 2016. http://www.muslimedianews.com/2018/07/definisi-islam-nusantara-apakah.html