728x90

468x60

Thursday, August 09, 2018

Peringati Maulid Nabi berarti Peringati Awal Mula Rahmat Agung Datang ke Dunia

Muslimedianews.com ~ Kelahiran Nabi diperingati karena itu merupakan awal mula rahmat agung itu datang ke dunia. Allah telah menuliskan segala takdir, termasuk takdir kenabian seorang lelaki Quraisy bernama Muhammad bin Abdillah di lauh mahfudz sebelum dunia ini tercipta. Karena itu, kelahiran beliau sudah istimewa karena berarti lahirnya seseorang yang ditakdirkan menjadi Nabi terbesar. Apalagi kelahiran beliau ditandai dengan beberapa kejadian luar biasa pula. Ketika beliau telah mendapat risalah, maka sempurnalah keistimewaan beliau sebagai Nabi dan Rasul.

Sungguh bodoh orang yang menganggap bahwa memperingati kelahiran Nabi Muhammad sama dengan memperingati "kesesatan" seorang Muhammad sebab saat lahirnya beliau belum menjadi Nabi. Sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau memang ضل (belum mengenal risalah sebab wahyu belum turun), tetapi beliau sudah spesial sebab beliaulah yang ditakdirkan sebagai sosok penerima risalah itu.

Sama dengan padi di sawah, ia diperlakukan spesial oleh petani sejak masih berupa bibit. Hanya petani bodoh yang memperlakukan bibit padinya sembarangan dengan alasan "belum berbuah beras".

Demikian juga, kita memperlakukan anak-anak kecil kita secara spesial meskipun mereka hanya bisa merepotkan, sebab mereka berpotensi menjadi pemberi kebanggaan bagi kita kelak. Hanya orang bodoh yang memperlakukan anak kecilnya sembarangan dengan alasan sebab mereka belum tahu apa-apa. Makin bodoh kalau tindakan bodoh itu kemudian dihiasi dengan ayat suci yang seolah menjustifikasi kebodohannya, misalnya ayat:

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا [النحل: 78]
"Allah mengeluarkan kamu dari perut ibu-ibu kamu dalam keadaan tak tahu apa-apa"

Jadi, kalau ada yang bilang bahwa anak-anak kecil kita tak perlu diperlakukan spesial sebab Allah berfirman bahwa mereka masih tak tahu apa-apa, maka bisa dipastikan bahwa dia bodoh dan tak membaca ayat sesuai konteksnya.

Demikian juga ketika ada yang bilang bahwa Nabi Muhammad tak perlu diperingati kelahirannya karena saat itu masih ضل, dengan menukil surat ad-Dhuha, maka bisa dipastikan dia bodoh.

NB: Status ini berlaku untuk siapapun, tak terbatas untuk video viral yang orangnya sudah minta maaf itu.

Abdul Wahab Ahmad
« PREV
NEXT »