BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Tuesday, October 30, 2018

Ilusi Penegakkan Sistem Khilafah Berdalih Penegakkan Syariat Islam


Oleh: H. Khariri Makmun
Direktur Moderation Corner, Jakarta.


"الفتنة نائمة لعن الله من أيقظها ".

"Fitnah itu sedang tidur, Maka Allah melaknat orang-orang yang membangunkanya".

Ungkapan ini merupakan peringatan yang disampaikan oleh Rasulullah kepada para provokator yang akan memecah belah persatuan bangsa. 

Atas nama penegakan syariat islam atau pendirian negara islam para peselancar memainkan gelombang emosional umat yang rapuh pemahamanya tentang politik islam sehingga mereka terbawa arus dan tertipu oleh agenda politik hitam dengan mengatasnamakan agama, syariat dan khilafah.

Para peselancar ini masuk melalui celah politik. Negara-negara yang sedang rapuh pondasi ekonominya dan lemah imunitas politiknya akan diserang dan digerogoti dengan isu-isu penegakan syariat atau agenda perubahan sistem khilafah atau pemerintahan islam.

Bahkan isu bendera tauhid juga digoreng untuk menjadi bumbu penyedap gerakan makar ini. Agama di tangan para pemberontak memang ngeri. Yang dibakar bendera HTI, dibilangnya "bendera tauhid". Sejak kapan tauhid punya bendera?

Beberapa negara hancur dan sulit untuk bangkit akibat gerakan politik hitam yang dikemas dalam paket "penegakan syariat". Lihatlah Afghanistan, Syria dan Libya. Pola gerakan kelompok radikal di negara-negara tersebut hampir sama. Isu-isu strategis yang dimainkan juga sama. Ini menunjukkan bahwa gerakan kelompok radikal merupakan gerakan global yang mewakili kekuatan dan kepentingan asing dibalik aksi teror dan agenda politiknya.

Indonesia adalah "Darul Mitsaq" atau negeri yang dibangun melalui komitmen seluruh komponen bangsa yang beraneka agama, budaya dan bahasa. 

Indonesia juga merupakan "Darus Suluh" negeri damai yang dibangun atas pondasi nilai-nilai universal agama yang menjamin penghormatan pada kenekaragaman, toleransi dan perdamaaian.

Baik darul mitsaq maupun darus suluh keduanya sejalan dengan maqosidus syariah (tujuan-tujuan universal syariah) sebagaimana piagam madinah yang pernah dibuat oleh Rasulullah SAW ketika membangun sistem kenegaraan dan kebangsaan di kota Madinah.

Belajar dari kasus Syria dan Afghanistan maka ilusi pendirian negara islam atau penegakan khilafah mirip sebuah rudal mematikan yang bisa memporakporandakan sebuah negara. 

Jangankan bermimpi untuk membangun kesejahteraan ekonomi atau memajukan ekonomi bangsa, jebakan 'ilusi negara Islam" ini justru akan membuat kita jatuh pada lingkaran kekejaman yang tiada ujungnya. Fitnah keji akan terus diproduksi, perang saudara akan dibangkitkan, instabilitas keamana tidak terjamin, semua ini akan membuat frustasi dan masa depan menjadi suram.

Kita perlu curiga bahwa agenda politik tran nasional berkorelasi dengan kepentingan asing yang sama-sama akan mengeruk keuntungan dibalik krisis politik, ekonomi dan kehancuran sebuah negara. Maka waspadalah melihat peta perubahan politik regional dan internasional. 

Bisa jadi khilafah itu hanya kulit, isinya adalah mukholafah - mengemas perbedaan untuk memantik kebencian dan permusuhan antar komponen bangsa. Wal 'iyadzu billah.

Emirate EK 358
Ditulis dalam perjalanan Dubai - Jakarta. (29 Okt. 2018).
« PREV
NEXT »

No comments