Muslimedianews, Jakarta ~ Salah satu ulama ahlussunnah wal jama'ah asal Banten yang juga Rois 'Am Majelis Muzakaroh Muhtadi Cidahu Banten (M3CB) KH. Abuya Muhtadi Dimyathi al-Bantani menyatakan cita-cita Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk menghilangkan Pancasila sebagai dasar negara merupakan salah satu bentuk pemberontakan.
Pengasuh Pondok Pesantren Cidahu Cadasari Pandeglang Banten ini memberikan pernyataan secara tertulis dalam surat pernyataan tertanggal 21 Agustus 2013. Surat pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh beberapa murid Abuya Muhtadi ke kantor redaksi NU Online Jakarta pada Selasa (3/9/2013) kemarin. Sebelumnya surat pernyataan itu juga sudah dikirimkan ke PBNU.
Dalam surat yang ditanda tangani sendiri oleh Abuya Muhtadi itu, beliau menyatakan HTI adalah ormas Islam dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan ingin menghilangkan Pancasila sebagai dasar negara. Perbuatan tersebut adalah salah satu macam dari pemberontakan, padahal memberontak negara itu dosa besar, maka dari itu HTI harom hukumnya dalam berbagai keadaan. Demikianlah bunyi dalam surat pernyataan Abuya Muhtadi.
Abuya Muhtadi adalah seorang ulama ahlussunnah kharismatik di Pandeglang dan mempunyai banyak murid di wilayah Banten. Ayahanda beliau KH. Abuya Muhammad Dimyati adalah pendiri Ponpes Cidahu yang dirintis tahun 1965. Sejak 2003 sampai sekarang Abuya Muhtadi menggantikan ayahnya memimpin Ponpes Cidahu.
Abuya Muhtadi adalah seorang ulama ahlussunnah kharismatik di Pandeglang dan mempunyai banyak murid di wilayah Banten. Ayahanda beliau KH. Abuya Muhammad Dimyati adalah pendiri Ponpes Cidahu yang dirintis tahun 1965. Sejak 2003 sampai sekarang Abuya Muhtadi menggantikan ayahnya memimpin Ponpes Cidahu.
Dari pesantren ini melahirkan banyak ulama ahlussunnah seperti Al Habib Hasan bin Ja'far Assegaf pemimpin Majelis Nurul Musthofa Jakarta.
Pada 22 Agustus 2013 lalu dalam Halal Bihalal Majlis Pesantren Salafiyah (MPS) Banten di Masjid Agung Ats Sauroh, Kota Serang, Abuya Muhtadi memperingatkan agar waspada dan menjaga anak-anak, keluarga dan masyarakat, khususnya di Banten agar tidak ikut-ikutan ormas Islam yang menentang NKRI dan Pancasila.
Diungkapkan Muhtadi, agama Islam dan ulama besar di Banten mengajarkan persatuan, kesatuan dan Pancasila sebagai buah perjuangan bersama yang mesti dijaga. Meski begitu, lanjut Muhtadi, mesti diingat bahwa mereka juga adalah saudara-saudara sesama umat Islam kita yang tidak boleh dianggap murtad.
Menurut murid Abuya Muhtadi, beliau gerah dengan gerakan kelompok HTI di wilayah Banten. Informasi yang dilansir dari NU Online, putra tokoh besar Abuya Dimyathi ini merasa dirugikan oleh HTI karena namanya sering dicatut dalam berbagai aktifitas mereka.
Redaktur: Ibnu Munir
Kalau betul-betul kiyai mestinya harus malu, HTI memperjuangkan Syariah dan Khilafah, dan itu harus diperjuangkan oleh setiap elmen Islam tidak ada hubunganya dengan Pancasila dan NKRI, jadi kalau mengharamkan HTI itu dasarnya apa ? semoga kiyai segera Bertaubat
ReplyDeleteMalu sama HTI yang tidak beradab?. harusnya HTI yang malu pada Ulama, dan segera bertaubat. Termasuk ente juga taubat.
ReplyDeleteanda bodoh sekali ya...sy bkn anggota hti tp sy setuju dg mereka krn islam harus dijalankan secara kaffah dan itu butuh institusi daulah islam untuk menjaga agar islam benar2 dijalankan secara kaffah. tidak seperti sekarang, segala kemaksiatan dibiarkan oleh negara dg sistem kufurnya yaitu demokrasi...
ReplyDeleteLah bu, tidak beradab? apa dasarnya? malu bukan pada ulama. Malu tuh sama Allah SWT. Bu jangan asal jeplak aja. Ulama juga manusia.
ReplyDeleteJika pada ulama sudah tidak tahu malu, apalagi pada Allah SWT.
ReplyDeleteanda tidak terlihat pintas sama sekali
ReplyDeleteMakin ngaco aja nih fatimah. Masa Ulama kedudukannya lebih tinggi daripada Allah SWT. Ulama juga manusia, kenapa harus malu. Dimata Allah SET bukan Pangkat, Golongan, Gelar yang menjadi penilaian tapi ketaqwaan masing-masing orang. Belajar lagi yang bener.
ReplyDeleteKalau comment pake argumen yang bener donk fati mah jangan asal mangap.
ReplyDeletehti = Himpunan Tentara Iblis coba saja lambangnya bukan Islami tapi malah Masonic
ReplyDeletekalau ha te i memang memperjuangkan syari'ah mestinya yang diperjuangkan pertama pendidikan syari'ah, ini malah tiap forum cuma berkoar2 soal khilafah, kentara banget kalau haus kekuasaan
ReplyDeleteha te i seharusnya malu sama Bangsa Indonesia ikut perang kemerdekaan saja nggak pernah, dateng2 pengen makar, ente tau ga Nusantara Ini Buminya Allah dan Bangsa Indonesialah yang ditunjuk sebagai Khalifah diatasnya bukan ormas Impor Jemaat Ngrabiyah Himpunan Tentara Iblis
ReplyDeleteHah....Nggak lagi mimpi? belajar yang bener. Ane bukan anggota hti tapi geli aja baca komentar ente..
ReplyDeleteHahahhahahahah, makanya belajar, di tempat ente ada internet kan? kalau nggak bilang aja ntar ane beliin modem plus quotanya, coba tuh liat logo2nya ha te i, ada bendera hitam putih n bulan sabit item, ente pikir itu simbol Islam??? ntu lambang babylon n persia tauk
ReplyDeleteNoh lihat tuh, plus salah satu symbol masonic gambar baphomet plus bulan sabit diatas putih dibawah item, kalau nggak kliatan pake kaca pembesar
ReplyDeletePerbedaan itu takdir dari Allah SWA,untuk memacu semangat,memotivasi kita ke arah yg lebih baik.Bukan untuk saling mencaci atau mendengki,alangkah lebih baik dan terhormat apabila ada perbedaan itu kita berdiskusi dan bersilaturahmi,ingat kita punya imam Rosulluwloh SAW.
ReplyDeleteSaya yakin fatmah jg takut dengan Allah, tp ulama itu adalah penerus rasulullah. Siapa yang menentangnya berarti menentang rasul. Siapa yang menentang rasul, berarti menentang Allah. Siapakah yang lebih takut dengan Allah ?
ReplyDeleteha..ha.1oox ni orang pada goblok amat zih komen kok pada nafzu..ga tau kalo hti itu artinya himpunan tengkulak idiot ha..ha..1ooox ga uzah diladeni
ReplyDeletedazarnya ente kagak berzyukur n ngerti pancazila n yg parah ente bener2 kagak ngerti quran
ReplyDeletehai abu kamu lebih bodoh dari heman bahkan buaya aja biza beradaptazi.kamu bahkan gak ngerti arti kaaffah.
ReplyDeleteAyo kita dukung Pancasila
ReplyDeleteyang betul betul mengerti islam sudah tahu maksud dan tujuan perjuangan HTI dan bala tentaranya...di negara Timur Tengah itulah contoh dari kerakusan mereka.
ReplyDeleteHti segerombolan orang yg gak bsa lepas dr masa lalu...kl gak cocok dg pancasila silahkan hengkang dr indonesia...indonesia dibentuk bukan untuk satu agama...
ReplyDeletedzikri baru belajar dengerin ngaji dari temen temen HTI koq sudah merasa dekat dengan islam sih...
ReplyDeletekok ngaco gini, siapa hadi pewarna, saya gak pernah tuh dengerin ngaji dari temen-temen hti. dan saya tidak pernah dukung hti. lah ente berasumsi seenaknya, tunjukin kalau saya mengatakan sudah merasa dekat dengan islam. Saya adalah muslim yang isnya Allah mendajalan apa-apa yang Diperintah Allah dalam Al Quran dan tuntunan Rasulullah SAW, Baca dan pahami Surat Al-maidah 44-45.
ReplyDelete