BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Saturday, January 18, 2014

Cara Menyikapi Kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

Muslimedianews.com ~ Pertanyaan:
Assalamu’alaikum. Semoga habib selalu dalam kesehatan selalu. Hamba ingin meminta penjelasan tentang bagaimana cara kita menyikapi kelompok Hizbut Tahrir Indonesia, dan bagaimanakah sikap kita terhadap keluarga atau sahabat yang ikut aktif bergabung disana. Dan mohon ridho dari habib, kiranya habib mau memberikan ijazah maulid simtud duror kepada hamba.

Mohon maaf sebelumnya dan terimakasih banyak wahai guru kami.
Jawaban
al-Habib Ahmad bin Novel bin Jindan:


Waalaikum Salam Warahmatullah Wa Baraktuh,

Amin ya Rabbal Alamiin. Semoga antum dan teman-teman antum semua selalu diberikan Taufiq dan Hidayah oleh Allah SWT dan selalu menjadi kebanggan bagi Rasulullah SAW.

Hizbut Tahrir, حزب التحرير , Partai Pembebasan, awalnya bernama ‘Partai Pembebasan Islam’ (Hizb al-Tahrir al-Islami) adalah partai politik berideologi Islam didirikan pada tahun 1952 atau 1953 di Al-Quds (Yerussalem), Palestina. Pendirinya adalah Syekh Taqiyyuddin An-Nabhani seorang Ulama, hakim pengadilan (Qadhi) di Palestina, lulusan Al-Azhar, Mesir, cucu dari seorang Ulama pada masa Khilafah Turki Utsmaniyah, Syeikh Yusuf An-Nabhani.

Hizbut Tahrir bertujuan untuk membangun kembali pemerintahan, Khilafah Islamiyah, di dunia. Sehingga hukum Islam dapat diberlakukan kembali. Pemerintahan Islam atau ‘Dawlah Khilâfah Islamiyyah’ akan meliputi seluruh kaum muslimin di dunia, dipimpin oleh seorang khalifah yang diangkat dan dibaiat oleh umat Islam untuk didengar dan ditaati. Aktivitas-aktivitas Hizbut Tahrir umumnya bersifat politik, walaupun di Indonesia mereka tidak mendirikan ‘partai politik’ sebagai peserta pemilu. (sumber ; Wikipedia Indonesia, secara ringkas).

Dari uraian diatas, kita dapat fahami bahwa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah satu kelompok kaum muslimin yang berusaha untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara yang mereka anggap baik dan benar.

Sikap kita terhadap kelompok apapun, atau siapapun, haruslah dengan pandangan ‘husnu ad-dhon’, prasangka baik. Tentunya tanpa kita harus berubah mengikuti manhaj, cara orang lain dalam menyampaikan da’wah Islam.

Adalah naluri manusia bahwa setiap kelompok merasa senang dan bangga dengan jamaah, golongannya. Sebagaimana firman Alloh SWT ;

فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ زُبُراً كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
“Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).” (QS. Al-Mu’minun : 53).

Tetapi janganlah perbedaan dijadikan cara untuk saling menjatuhkan, mengejek, menyatakan sesat, bid’ah, dsb.

Kita berbeda untuk saling mengenal satu sama lain, bukan berpecah-belah.

Nabi Muhammad SAW, yang sangat kita cintai dan patuhi ajarannya, bersabda ;

﴿لا تحاسدوا ولا تناجشوا ولا تباغضوا ولا يبيع بعضكم على بيع بعض وكونوا عباد الله إخوانا. المسلم أخو المسلم لايظلمه ولا يخذله ولا يكذبه ولا يحقره. التقوى هاهنا ويشير إلى صدره ثلاث مرات. بحسب امرىء من الشر أن يحقر أخاه المسلم. كل المسلم على المسلم حرام دمه وماله وعرضه﴾.
“Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lainnya, (dia) tidak boleh menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang Muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap muslim atas Muslim yang lain, haram darahnya, hartanya dan kehormatannya. “ (Hadist Riwayat Imam Muslim).

Singkatnya, wahai saudaraku yang baik, kaum yang baik adalah kaum selalu berusaha melihat kebaikan kaum lain, dan selalu berusaha untuk menjadi baik dan terus lebih baik. Kaum yang buruk adalah kaum yang hanya melihat keburukan orang lain, sehingga ia tidak tergerak untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Bersikaplah baik, tunjukkan akhlaq yang mulia. Persatukan diri dan keluarga antum dalam amal kebaikan dimana antum dan keluarga bisa sepakat dan sefaham. Ada banyak sekali persamaan diantara kita semua. Perbedaan itu hanya sedikit. Semoga Alloh SWT selalu menyatukan hati seluruh kaum muslimin dalam kebaikan dan saling mencintai. Amiin.

Untuk ijazah Maulid Simthud-duror, sebenarnya saya tidak pantas, namun demi memberikan manfaat untuk sahabat dan persaudaraan karena Allah maka apa yang saya dapatkan dari guru-guru saya dari ijazah, bacaan-bacaan Maulid, ilmu, zikir, akhlaq dan segala yang dapat mendekatkan kepada Allah, saya ijazahkan kepada antum dan kepada anak istri dan keluarga antum serta sahabat-sahabat antum.

Wassalam

INGIN BERTANYA?
Silahkan kunjungi website Forum Majelis Rasulullah SAW.
Habib Ahmad bin Novel bin Jindan, Pengasuh Majelis Rasulullah SAW Jakarta.
Jl Cikoko Barat V, RT 03/05, No 66, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan (12770). (Telfon 021-7986709).

 Sumber : Elhodaa.net
« PREV
NEXT »

No comments