BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Sunday, August 17, 2014

Polres Kukar : Kelompok Khilafatul Muslimin Anti-Pancasila dan Salahkan NU dan Muhammadiyah

Muslimedianews.com, Kukar ~ Jajaran Polres Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil mengungkap keberadaan aliran keagamaan baru di Kukar yang diduga kuat menyebarkan dan mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Aliran tersebut bernama Khilafatul Muslimin, yang menganggap ormas Islam yang ada di Indonesia yakni Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) adalah aliran yang salah.
 
Selain itu aliran Khilafatul Muslimin mewajibkan pengikutkanya menyumbangkan 10 persen dari penghasilan perbulannya untuk kepentingan penyebaran aliran ini. Saat ini sudah lima warga Kukar yang telah dibaiat untuk menjadi anggota Kholifatul Muslimin.

Dalam konfrensi pers Kamis (14/8/2014) Kapolres Kukar AKBP Abdul Karim menerangkan. Keberadaan aliran Khilafatul Muslimin di Kukar baru diketahui pada awal bulan ini (Agustus). Lima orang yang sudah dibaiat sebagai anggota Khilafatul Muslimin seluruhnya adalah warga Kukar. Proses pembaiatan mereka lakukan di Masjid Al-Huda yang terletak di Jalan Silabel, KM 7, RT 12, Kelurahan Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kukar. Dalam ajaran Kholifatul Muslimin mereka menentang dan tidak mengakui pancasila."Intinya mereka menganggap hanya ajaran merekalah yang benar,"terangnya Abdul Karim.

Lebih jauh Abdul Karim menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kepada 5 orang yang telah dibaiat serta sejumlah dokumen dan buku yang menjadi landasan ajaran Khilafatul Muslimin, diketahui bahwa ajaran ini tidak hanya merekrut kalangan muslim. Aliran Khilafatul Muslimin membebaskan umat lain di luar islam untuk dapat bergabung bersama mereka bahkan untuk ikut menyumbangkan 10 persen dari penghasilan perbulannya. "Saya klarifikasi meski kabar keberadaan ISIS berkembang di media, sejauh ini kami tidak menemukan keberadaan ISIS di Kukar yang ada justru aliran Khilafatul yang juga bertentangan dengan idiologi bangsa Indonesia,"tegasnya.

Di Kukar ajaran Khilafatul Muslimin disebarkan oleh seorang warga pendatang asal Sulawesi bernama Amirudin. Selama ini Amirudin berdomisili di Balikpapan, namun setelah kasus ini mencuat Amirudin tidak diketahui lagi keberadaannya. Sebelumnya hampir setiap bulan Amirudin selalu bertandang ke Kelurahan Jahab, Tenggarong, Kukar untuk melakukan pengajian bersama pengikutnya di Masjil Al-Huda. Proses penyebaran aliran ini dilakukan oleh Amirudin dengan membagikan majalah Islam bernama "Al-Khilafah" dengan tema "menapaki jejak perjuangan nabi". Selama ini majalah tersebut telah tersebar di Malaysia, Thailand dan Indonesia. Bahkan di salah satu sudutnya tertulis edisi 42."

Dalam majalah ini dijelaskan Khilafatul Muslimin telah mengangkat seorang pemimpin sementara bernama Al Ustad Abdul Kadir Hasan Baraja. Kepemimpinan tetap akan ditentukan dalam sebuah musyawarah tingkat internasional, aliran ini berencana membangung jaringan hingga ke tingkat kecamatan di Indonesia,"terangnya Abdul Karim sembari menunjukkan majalah Al-Khilafah kepada awak media.

Disinggung soal keberadaan ISIS di Kukar, Abdul Karim menegaskan, bila memang benar ada anggota ISIS di Kukar pihaknya akan langsung melakukan tindakan hukum. Hal itu karena aliran ISIS sangat bertentangan dengan idiologi bangsa Indonesia."Sejauh ini kami tidak ada menemukan keberadaan ISIS di Kukar,"terangnya.


Sumber Humas Polri
« PREV
NEXT »

1 comment

  1. Alfian Kelapkelip17 August 2014 at 23:08

    sing Ora ngakoni PANCASILA... kon minggat soko Indonesia !

    ReplyDelete