"Apa hubungannya (konfik) ini dengan aksi reformasi pemberontakan? Kalau boleh jujur, ini merupakan campur tangan pihak asing," kata Dr Taufiq Ramadhan Al-Buthi saat mengisi seminar internasional, “Peran Ulama dalam Rekonsilitasi Krisis Politik dan Idiologi di Timur Tengah,” yang diselenggarakan Sekolah Pascasarjana UIN Sunan Ampel dan Ikatan Alumni Syam Indonesia (Al-Syam) di Auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya, Senin (8/3/2016).
Menurut putra Syaikh Said Ramadhan Al-Buthi ini, sebelum ada kejadian "reformasi" di Suriah seperti saat ini, banyak umala (ulama yang menjadi inteligen) menyerukan untuk berjihad di Syiria, bahkan ada yang memfatwakan agar membunuh ulama-ulama Syiria.
Meski terus-terusan menjadi objek hinaan bahkan sasaran teror dari kelompok yang mengaku “mujahid”, pihaknya tak sekalipun gentar.
"Kami bukan ulama pengecut. Akan kami hadapi walaupun nyawa jadi taruhan. Justru yang pengecut adalah umala yang hidup di bawah sponsor mereka yang turut campur dalam konflik ini,” tegasnya.
Taufiq Ramadhan Al-Buthi yang kini menjabat sebagai ketua Ulama Syiria juga menyinggung soal media yang menurutnya justru memperkeruh suasana.
"Media di sana bukan menyampaikan berita, namun membuat berita. Hal ini yang memperparah konflik yang terjadi di Timur Tengah," terangnya.
Atas dasar tersebut, guru besar Universitas Damaskus ini berpesan agar berhati-hati serta bersikap selektif terhadap kabar yang didapat. Menurutnya jangan sampai menerima kabar yang belum terseleksi kemudian gampang membagikan. Walaupun berita itu benar, perlu dipikirkan ulang dampak dari kabar yang beredar.
"Kepada para ulama, kiai dan cendekiawan saya berpesar agar bersikap sesuai dengan maqoshid syariah. Sebab dengan seperti itu akan menjamin salamatul bilad wal ibad," harapnya.
Di penghujung acara, pihak Universitas Damaskus dan UIN Sunan Ampel sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) pemberian beasiswa, pertukaran mahasiswa maupun dosen.
"Kami siap untuk itu dan sangat terbuka kepada pelajar Indonesia yang ingin meneruskan studinya ke Suriah," pungkas Taufiq Ramadhan Al-Buthi. (Hanan/Zunus)
via nu.or.id
No comments
Post a Comment