728x90

468x60

Sunday, November 20, 2016

Misteri 'Tafsir Otak-Atik' 212 Demo Bela Islam III pada 2 Desember 2016

Muslimedianews.com ~ "Tafsir otak atik" berarti menafsirkan tulisan atau gambar untuk maksud dan tujuan tertentu dengan cara mengotak-atik . Cara seperti ini tidak jarang dilakukan orang-orang khususnya di sosmed, disebut juga sebagai "cocoklogi", usaha untuk mencocok-cocokkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada kaitannya, tetapi mungkin saja ada yang kecocokannya (kebetulan).

Pada aksi demontrasi Bela Islam II yang digelar pada 4 November 2016 Masehi, disosial media marak "tafsir otak-atik" terkait dengan tanggal tersebut. Tanggal 4 November ditulis 411, kemudian dikatakan bahwa angkat tersebut 411 menyerupai lafal Allah (لله), dibaca Lillahi (karena Allah).

Mereka hendak menunjukkan bahwa aksi mereka semata-masa karena Allah, dibuktikan dengan "tafsir otak-atik" tersebut. Angka 411, bisa juga ditulis (alif alif ha') ااه yang sulit dicari "cocoklogi"nya, lagi pula lafal Allah, huruf-hurufnya sambung semuanya. Lebih lanjut lagi, mereka juga menambahkan angka pada tanggal 4 November 2016 menjadi 4 + 11 + 20 + 16 hasilnya 51. Kata mereka, sesuai dengan nomor ayat pada Qur'an surah Al-Maaidah yang sedang dinistakan oleh salah satu cagub.

BELA ISLAM III 2 DESEMBER
Pada aksi bela Islam II, mereka menuntut agar cagub yang diduga menistakan agama segera diproses secara hukum, meskipun sebenarnya proses hukum sudah dilakukan oleh pihak kepolisian atau sedang berjalan. Saat ini, cagub yang diduga melakukan penistaan agama telah ditingkatkan statusnya menjadi tersangka walaupun belum ditahan. Ternyata, pada penuntut ini tidak puas, mereka akan menggelar aksi yang mereka sebut Bela Islam III pada tanggal 2 Desember 2016.

Berbagai pihak mempertanyakan urgensi dari demontrasi tersebut. Pasalnya, tuntutan mereka sebelumnya sudah diproses oleh pihak kepolisian. Maka tidak heran, bahwa banyak kalangan menilai bahwa aksi yang akan datang sudah tidak murni lagi untuk membela al-Qur'an, tetapi sarat kepentingan tertentu yang nantinya malah menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.


Dengan "tafsir otak-atik" pula, boleh saja kita coba "tafsirkan" aksi mereka apakah benar-benar memiliki tujuan untuk kemaslahatan (kebaikan) Islam atau tidak, benarkah masih murni membela agama ataukah tidak?. Tentu, ini hanya cocoklogi seperti apa yang sebagian pihak sudah lakukan sebelumnya.

Tanggal 2 Desember, berarti 212. Angka 212 mengingkatkan kita pada sebuah film silat yang pernah populer di-era 90-an yakni serial Wiro Sableng, dikenal sebagai pendekar 212. Ia adalah tokoh fiksi yang diangkat dari sebuah novel. Guru Wiro bernama Sinto Gendeng.
Al-hasil, muridnya sableng sedangkan gurunya gendeng. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sableng berarti agak gila, kurang waras. Sedangkan gendeng berarti gila; tidak normal (ingatan/pikirannya). Dikamus lain, gendeng berarti tidak normal pikirannya, tidak wajar, kelainan jiwa.

Kalau dicocoklogi dengan ayat al-Qur'an, maka dihasilnya 2 Desember berarti 2:12 atau surah kedua ayat ke dua belas yakni surah al-Baqarah:

أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَـكِن لاَّ يَشْعُرُونَ
"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar."

Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang membuat kerusakan dimuka bumi, tetapi saat dilarang berbuat kerusakan sebagaimana ayat sebelumnya (2:11), mereka mengaku sedang melakukan kemaslahatan (kebaikan). Al-Qur'an kemudian menegaskan diayat ke 12 bahwa mereka adalah pembuat kerusakan tetapi tidak sadar dengan apa mereka lakukan. Diayat sebelumnya lagi (10), disebutkan bahwa dihati mereka ada penyakit. Kalau dicocokkan dengan "Wiro Sableng", mungkin saja karena mereka sableng atau gendeng.

Kalau misalnya dibalik, cocoklogi 2:12 dibalik menjadi 21:2 yaitu surah al-Anbiya:

مَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍ مَّن رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ
"Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qur'an pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,".



Ayat ini tentang orang-orang yang mendengar al-Qur'an tetapi bermain-main saja dengan ayat tersebut. Ya'labun yang dimaksud adalah istihza, menjadikan sebagai bahan olok-olokan, agama dijadikan sebagai bahan olok-olokan oleh mereka.

Cocoklogi yang lain adalah penambahan tanggal 2 Desember 2016, bila ditambahkan 2 + 12 + 20 + 16 = 50, tidak berhubungan lagi dengan angka sebelumnya. Angka 212 juga merupakan kode area New York, negara bagian Amerika Serikat, mulai berlaku pada 1 Januari 1947. Tanggal tersebut, 1 Januari 1947 adalah tanggal terjadinya perang lima hari lima malam antara tentara Indonesia melawan Belanda di Kota Palembang.

Nampaknya cocokloginya semakin melebar jauh, lebih baik disudahi... . Penilaian tergantung masing-masing, ini hanya cocoklogi alias "tafsir otak-atik" semata.






« PREV
NEXT »