BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Wednesday, April 26, 2017

Kapolri : Warga Mayoritas Jangan Diam Hadapi Perongrong NKRI

Muslimedianews.com ~ "Negara Pancasila itu sudah final. Kalau diganti, negara ini pecah, sudah pasti. Misalnya negaranya menjadi negara agama tertentu. Ya negara agama katakanlah ideologi Islam. Pasti yang pertama kali pecah mungkin Papua, kemudian dari Bali. Kita semua mengharapkan teman-teman, saudara-saudara kita, yang mayoritas, silent majority, jangan hanya silent (diam), tapi lebih bersuara, kita minta.

Militan seperti mereka mau membunuh, saya pikir nggak perlu lah. Tapi paling tidak bersuara memberikan dukungan kepada pemerintah, memberikan dukungan kepada aparat penegak hukum misalnya. Itu sudah cukup. Yang lain, kami saja.

Tapi polri ini, polisi, penegak hukum ini selalu kalau berbuat mengambil tindakan apalagi upaya paksa, selalu melihat dua sisi, aspek yuridis, yang kedua aspek sosiologis. Jadi ada legitimasi hukum dan legitimasi sosial.

Tapi begitu kemudian, ada aspek hukumnya, kita tangkepin. Misalnya kemaren, katakanlah kasus dugaan makar, begitu kita tangkepin, silent majority-nya kok diam saja.

Terus yang digecek-gecek, ini kapolrinya keterlaluan, ini kapolrinya cuma bikin lelucon saja. Kita hanya ingin dukungan sosial: suara. Disuarakan, maka kita akan bergerak. "



Demikian dijelaskan oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian  dalam sebuah video berikut ini

Siapa suara mayoritas? Suara mayoritas tidak lain adalah bangsa Indonesia sendiri yang terdiri dari berbagau agama dan suku. Sedangkan suara minoritas adalah sebagian kelompok kecil dari agama tertentu atau suku tertentu yang berupaya merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti Hizbut Tahrir, OPM dan kelompok radikal lainnya.

Di internal umat Islam, yang mayoritas adalah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua adalah ormas yang memiliki komitmen terhadap Islam dan Ke-Indonesiaan. Sementara segelintir umat Islam yang merongrong NKRI adalah HTI, Khilafatul Muslimin, pendukung ISIS, dan sejenisnya kelompok tersebut.







« PREV
NEXT »

No comments