Keempat kiai tersebut adalah Kiai Asrori, Dr. KH. Tupomo, M.Ag, Kiai Nur Santo dan Kiai Nur Alim, S.Pd. Mereka didaulat di halaman gedung NU Ranting Plajan sebagai anggota kehormatan banser dalam acara pengajian selapanan Muslimat dan Fatayat yang bertepatan dengan acara halal bihalal keluarga besar NU ranting plajan.
Gus Yatun dalam mauidhohnya menuturkan bahwa banser adalah garda terdepan NU dan NKRI bersarn nusa. Keduanya harus saling bahu membahu dalam mengawal para kiai, seluruh kegiatan NU, dan NKRI.
Ketua G.P Ansor Ranting Plajan, Hadi Purnomo, M.Pd. dalam sambutannya menuturkan, “Ini adalah saatnya Ansor untuk bangkit. Selain kita punya 32 anggota banser, Kita juga sekarang telah menerbitkan buletin Jum’at “TAHLIL” untuk mengedukasi dan membentengi warga kita dengan ajaran aswaja an-nahdliyah dari ancaman paham-paham radikalisme”.
Dalam kesempatan yang lain, Dr. KH. Tupomo, M.Ag., pengurus ranting NU Plajan yang merangkap sebagai wakil ketua MWC NU Pakis Aji dan Sekretaris LP. Maarif Kab. Jepara juga berharap agar generasi muda belajar dari para kiai pendiri NU yang sabar “ngemong” umat dan “ngopeni” Negara.
“Pengabdian di NU itu sejatinya adalah di tingkat ranting, karena langsung bersentuhan dengan umat. Hendaknya kita hidupkan ranting-ranting kita agar NU tidak kecolongan oleh ormas-ormas transnasional yang mengancam keutuhan NU dan NKRI”, ujar Kiai Tupomo yang juga dosen UNISNU Jepara.
Kontributor: M. Makmun Abha