Ketua Umum Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Meshir (OIAA) cabang Indonesia, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi resmi membuka Konferensi Ulama Internasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Konferensi diikuti oleh para ulama internasional dan tokoh-tokoh Islam dari 21 negara, yang akan membahas konsep moderasi Islam dalam pandangan ahlussunnah wal jama'ah.
Dalam pidato pembukannya, Gubernur NTB itu menyebut moderasi Islam menghadirkan contoh-contoh baik kepada setiap umat manusia.
“Salah satu buah moderasi Islam adalah proklamasi 17 Agustus 1945, di mana kita ingat sebagai hari lahirnya negara Indonesia yang merupakan hasil dari perjuangan semua rakyat Indonesia termasuk para Ulama,” kata TGB di Aula Islamic Centre Masjid Raya Hubbul Wathan, NTB, Jumat (27/7).
Menurutnya, ketika moderasi Islam diabaikan maka akan datang kegelisahan. Salah satu contohnya adalah perpecahan umat di Suriah dan Irak karena hilangnya moderasi Islam. Di dua negara tersebut ajaran Islam yang salah begitu ekstrem sehingga muncul kebencian di antara warganya. TGB berharap seluruh masyarakat bersatu untuk menjaga persatuan dan mencegah terjadinya perpecahan. Ia mendorong agar memperbanyak silaturahmi dan mengurangi pandangan ekstrem yang dapat berujung pada aksi terorisme.
“Jangan kita biarkan orang-orang yang tidak memiliki ilmu yang kuat mengenai Islam, menyuarakan keislaman yang bisa memecah bangsa kita,” ujar TGB.
Konferensi Ulama Internasional yang berlangsung pada 26-29 Juli 2018 ini bertemakan "Moderasi Islam dalam Perspektif Ahlussunah Wal Jama'ah". Konferensi kali ini merupakan kelanjutan dari konferensi yang digelar tahun sebelumnya, yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Acara ini juga turut dihadiri oleh Mantan Rektor Universitas Al-Azhar Al-Syarif Mesir, Prof Dr Ibrahim Al-Hud Hud.
No comments
Post a Comment