BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Sunday, September 16, 2018

Front Santri dan Pembonceng Yang Provokatif Tidak Beretika

Muslimedianews.com ~ Biar tidak terjadi fitnah yang berkepanjangan saya ingin mengklarifikasi berita ini.

Senin, 10 September '18 saya dapat laporan bahwa ada yang ingin mengajak kerjasama dengan STAI Taswirul Afkar untuk mengadakan kajian dengan Ust. Idrus Ramli. Saya merestui, sebab Ust. Idrus Ramli adalah guru saya di Aswaja NU Center Jatim dan saat awal2 menjadi Pansus ini (ASNUTER JawaTimur) beberapa kali saya menjadi moderator Beliau bersama Ust Fauzi Palestin. Untuk menindaklanjuti kerjasama ini ditunjuklah Bpk. Mz.

Rabu, 12 September '18 saya mendapat laporan bahwa ada pertemuan antara pihak Ust. Idrus dg pihak kami (Bpk. Mz) untuk menyepakati beberapa hal, diantara: 1) STAI Taswirul Afkar hanya menyediakan tempat saja, 2) Konsep acaranya adalah kuliah umum, 3) Karena konsepnya kuliah umum peserta utamanya adalah mahasiswa STAI Taswirul Afkar, 4) Acara dilaksanakan pada hari Ahad 16 September '18. Demikian informasi yang saya dapatkan.

Kamis, 13 September '18 saya berangkat ke Malang. Sekitar pukul 7 pagi saya mendapat tambahan kabar lagi oleh Bpk Mz 1) Saya ditugaskan menjadi moderator, 2) tema kuliah umumnya adalah "Liberalisme di tubuh NU". Saya merestui sebab ini adalah kuliah umum, paham kanan maupun paham kiri boleh dibicarakan dimeja akademis dan akan selesai aecara akademis pula.

Kamis, 13 September '18 pukul 11.00 saya mendapat laporan dari BEM bahwa ada pihak yg membuat brosur online dikhawatirkan pesertanya bludak. Saya masih menanggapi secara datar saja. Tidak lama kemudian saya mendapat brosur online itu seperti yang ada dalam gambar 1.

Saya mencermati brosur online itu, sangat tidak beretika dan tidak profesional. Awal mereka datang ingin bekerjasama dg STAI Taswirul Afkar, tapi dibrosur kerjasamanya bukan dg STAI Taswirul Afkar melainkan dengan Yayasan. Selanjutnya tema yang ditulis cukup profokatif, "Membongkar Kedok Islam Liberal di Nusantara", tema ini menyalahi kesepakatan awal. Saya masih sangat khusnudzon dg Ust Idrus Ramli sebab beliau adalah guru saya. Akan tetapi saya sangat menyayangkan pihak yang menyelewengkan amanah ini, ditambah lagi dg postingan profokatif yang sangat merugikan bagi lembaga kami.

Kamis, 13 September '18 mulai dari siang hingga hingga saya mendapat beberapa peringatan via WA bahwa ada "penunggang" khusus di acara tsb. Lagi2 saya masih sangat khusnudzon dg ust Idrus. Malam, saya tlp. Bpk Mz mengenai kelanjutan acara tsb, beliau memgabarkan bahwa acaranya ditangguhkan. Saya bertanya mengapa temanya harus seperti itu dan brosurnya cukup provokatif? Jawabnya "pihak FSI ingin sekedar mengukur antusiasme masyarakat, bagaimana tanggapan masyarakat". Mendengar jawaban itu, saya berusaha memadamkan amarah, begitu mudahnya masyarakat dibuat resah.

Sabtu, 13 September '18 saya mendapat kabar online sebagaimana gambar 2. Kembali saya baca dengan cermat. Kabar klarifikasi itu sangat tidak etis, tidak profesional, dan lagi-lagi provokatif. Saya berusaha untuk membiarkan. Siang, saya mendapatkan kabar di grup WA sebagaimana gambar 3. Saat itu, saya berpikir ini tidak bisa dibiarkan harus saya jelaskan biar tidak terjadi fitnah baik di lembaga kami maupun tudingan dikelompok lain.

Saya mengenal bagaimana ust Idrus Ramli dan merasa senang beliau berkenan untuk silaturrahim tapi saya menyesalkan kesempatan ini dicederai. Lebih-lebih ada playing victim.






Rangga Sa'adillah
« PREV
NEXT »

No comments