BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Tuesday, August 12, 2014

Omar Al Mukhtar 'LION of the DESERT', Gerilyawan Sufi Libya Tarekat Sanusiah

Muslimedianews.com, Kultwet ~ Badai Arab Spring juga berhembus kencang di Libya, menggulingkan rezim tiran Moammar Khadafi. Siapa yang tak kenal Moammar Khadafi?. Ia adalah pemimpin Libya kontroversial yg kerap memicu kekesalan Barat & Arab

Pada dekade 70-an hingga 90-an Libya bahkan menyediakan "kawah pelatihan" bagi kelompok asing yg di cap separatis. Seperti Brigade Merah dari Jepang, MILF (Filipina), Black September (Palestina) IRA (Irlandia Utara), GAM (Indonesia).

Moammar Khadafi memang anti-Israel, tapi pandangan anti-Israelnya ini terkesan membabi-buta dan di luar dugaan.


Gara2 PLO (Yasser Arafat) menggelar kesepakatan damai dgn Israel, Khadafi mengusir 30.000 pengungsi Palestina yang tinggal di Libya (1995).

Khadafi mengkudeta Raja Libya salah satu alasannya ia kecewa pd Raja sebab hanya berpangku tangan ketika bangsa Arab kalah perang vs Israel.

Ya, waktu itu tahun 1967 koalisi militer Mesir, Suriah, Jordania kalah perang di 3 front berbeda melawan Israel.

Kudeta itu singkat tanpa perlawanan, khadafi mengkudeta saat Raja Libya sakit-saktian sedang berobat keluar negeri.

Dari sekian pemimpin Arab yg ditumbangkan badai Arab Spring, Moammar Khadafi paling mengenaskan. Tewasnya Moammar khadafi yg mengenaskan memang setimpal dengan perbuatannya selama ini.

Khususnya perbuatan Moammar Khadafi kepada Founding Fathers yg telah berkorban membawa kemerdekaan Libya.

Bicara kemerdekan Libya, tidak bisa dilepaskan dari peran Gerakan Sufi di Libya; Tareqat Sanusiah. | *aku akan bahas ini*

Gerakan Sufi Tareqat Sanusiah ini didirikan oleh Muhammad Ali Al Sanusi.

Saat Dinasti Turki Utsmani membentuk tim pergerakan renaissance Eropa, Ali Al Sanusi salah satu orang anggotanya.

Namun, tidak jelas latar penyebabnya tiba-tiba tarekat yang ia pimpin menjadi oposisi utama Dinasti Turki Utsmani.

Pada perkembangannya Libya lepas dari kontrol Dinasti Turki Utsmani akibat dirongrong oleh penjajah fasis Italia.

Lalu Tarekat Sanusiah menjelma menjadi gerakan pejuang kemerdekaan melawan penjajah Italia.


Tarekat ini menjadi gerilyawan yg paling ditakuti penjajah ketika seorang tokoh pejuang legendaris Libya ikut bergabung Tarekat Sanusiah.

Pejuang Legendaris Libya itu adalah Omar Al Muktar.

Omar Mokhtar
Omar Mukhtar menjadi pengikut Tarekat Sanusiah yang setia dan fanatik.

Omar Mukhtar memiliki kemampuan diplomasinya yg luar biasa, mampu menyatukan suku-suku Libya yg sejak lama terkotak-kotak.

Di bawah pimpinan Omar Al Mukhtar, para pejuang dari Tarekat Sanusiah itu membuat Italia berperang tanpa akhir di padang pasir.

Setelah bergerilya cukup lama Al Mukhtar pada akhirnya tertangkap di padang Koufra.


Kemudian, Omar Al Mukhtar dihukum gantung di hadapan pengikutnya kisaran awal tahun 30-an.


Omar Al Mukhtar komandan Gerilyawan kemerdekaan Libya dari Tarekat Sanusiah dihukum mati, gantung.


Prediksi Italia salah besar. Justru kesyahidan Omar Mukhtar membakar generasi muda Libya untuk mewujudkan kemerdekaan Libya.

Pd thn 40an mahasiswa asal Libya yg study di Kairo mendeklarasikan Jam'iyyah Omar Al Mukhtar, misinya: Libya Merdeka.


Gerakan kemerdekaan Libya yang diperjuangkan Jam'iyyah Omar Al Muktar terus merambah seantero Libya.


Perjuangan Tarekat Sanusiah mendirikan negara Libya merdeka akhirnya terwujud pasca Perang Dunia II.

Dan salah seorang cucu pendiri Tarekat Sanusiah, Idris Sanusi, diangkat sebagai Raja Libya pertama dengan nama Raja Idris I.

Raja Idris I | Raja Libya pertama cucu Pendiri Tarekat Sanusiah.


Raja Idris I inilah yang kemudian di kudeta oleh Khadafi ketika sang Raja sakit-sakitan dan berobat keluar negeri.

Raja Idris tidak bisa pulang ke negerinya, sampai sang Raja Libya ini wafat.

Ketika sakit-sakitan, sebenarnya Raja Idris I sudah menyiapkan putra mahkota untuk meneruskan tampuk kepemimpinan kerajaan.

Tragis, sehari sebelum pengukuhan sang Pangeran sebagai Raja Libya, Khadafi bergerak cepat mengambil alih pemerintahan Libya.

Pangeran Libya itu bernama Sayyid Hasan as Sanusi, ia keponakan Raja Idris I.


Nasib Sang Pangeran ini memilukan, oleh khadafi ia sempat di jebloskan penjara 3 tahun, lalu dijadikan tahanan rumah.

Tidak sampai di situ, Khadafi mengusir pewaris tahta Libya itu hingga hidup menggelandang di pantai, sampai terkena stroke.

Sang pangeran itu akhirnya di ijinkan berobat ke LN, lebih tepatnya di buang ke Inggris sampai akhirnya meninggal di sana.

Akhirnya, jenazah sang Pangeran di makamkan di Madinah, Arab Saudi tepatnya di pemakaman Baqi' bersebelahan dengan makam Raja Idris I.

Kini setelah rezim Khadafi sudah runtuh, keturunan keluarga kerajaan Libya yg dulu diasingkan Khadafi di rehabilitasi pemerintah.

Hak kewarganegaraannya dipulihkan, aset dan properti yg dulu disita Khadafi dikembalikan.

Dan Pemuda Libya tidak pernah melupakan Founding Fathers Libya ini. Raja Idris I & Omar Al Mukhtar.


Karena berkat perjuangan Tarekat Sanusiah, Libya negara yg pertama kali menghirup kemerdekaan di kawasan Afrika Utara.

Waba'du, Tarekat Sanusiah ini dulu berkembang di Mekkah, setelah mendapat tekanan Wahabi keluar & berkembang di Afrika Utara. Sekian.

Tahun 1981, film kisah Omar Al Mukhtar berjudul Lion of The Desert (Singa Padang Pasir)



Dikutip dari Twet @Iqblack_kholidi, 12 April 2014 http://chirpstory[dot]com/li/199639
« PREV
NEXT »

No comments