Mataram, Muslimedianews.com ~ Majelis Al-Muwasholah Baina Ulama’il Muslimin Indonesia menggelar Multaqo Ulama yang dihadiri para ulama tiga wilayah mulai Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Pertemuan yang diikuti sebanyak 267 para ulama tersebut dipusatkan di Hotel Grand Legi, Kota Mataram pada Ahad malam (23/11/2014) kemarin.
Salah seorang ulama besar dari Yaman, Alhabib Umar bin Hafidz (Tarim-Hadramaut-Yaman), terlihat hadir sebagai narasumber utama pada kegiatan multaqa yang dibuka oleh Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi MA itu.
Gubernur dalam sambutannya mengatensi terselenggaranya pertemuan ulama itu. Menurutnya, provinsi NTB dengan dua kepulauan yakni Pulau Lombok dan Sumbawa, mayoritas penduduknya adalah beragama Islam. Karenanya, kegiatan kali ini akan banyak mendatangkan manfaat besar bagi pendidikan ahlaq dan mampu menguatkan persatuan umat Islam sebagai agama yang memberikan kebaikan yang rahmatan lil’alamin.
Wakil Gubernur, H. Muhamad Amin SH M.Si, yang turut hadir dalam kegiatan itu mengatakan, kegiatan multaqo seperti ini akan memberikan warna tersendiri ditengah-tengah masyarakat dalam upaya memberikan pencerahan.
“Utamanya, jelas pada pembentukan akhlak umat terhadap penyimpangan dan pelanggaran norma-norma kehidupan yang masih ditemukan saat ini,” kata Amin.
Di tempat yang sama, Ketua Majelis Muwasholah Baina Ulama’il Muslimin Asia, Habib Muhammad bin Abdullah Aljunaid, menjelaskan multaqo ulama tersebut merupakan pertemuan rutin yang dilaksanakan berdasarkan wilayah. Dalam bahasa Arab hal itu dikenal dengan Multaqo Iqlimi yang merupakan silahturrahmi para ulama yang bertujuan untuk menguatkan ikatan ta’arruf.
“Khususnya, pada sisi komunikasi antar ulama untuk saling membantu dalam memecahkan persoalan subtantif dalam agama,” ujarnya.
Habib Muhamad mengakui, pertemuan kali ini juga dihajatkan meningkatkan taraf kemampuan ilmiah di halaqoh, madrasah, pesantren dan pusat pendidikan Islam lainnya. Hal ini dilakukan guna disesuaikan dengan misi para ulama, yakni turut andil dalam membangun dan melahirkan para ulama Rabbani di tengah Ummat Islam.
Karenanya, para ulama yang hadir pun harus memiliki andil memberikan kebaikan dan menjalin rahmat dan kasih sayang bagi umat serta menyebar kebaikan bagi sesamanya sehingga semua orang selamat dari keterpurukan.
“Saya mengajak majelis ini, kembali kepada apa yang disampaikan Nabi Muhammad, SAW yakni mengikuti apa yang ada dalam ajaran agama Islam,” tegas Habib Muhamad.
Dalam kesempatan itu, Habib sempat memaparkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendidik anak diantaranya adalah pada masa pertumbuhannya, anak harus berada pada lingkungan yang baik dengan mentauladani orang tuanya serta menjaga pergaulan.
“Ingat, anak adalah aset terbesar yang harus dijaga oleh para orang tuanya,” tandasnya.
Sumber: Pos Bali