Pertama, NUGL dikelola oleh alumni pesantren, dan MMN dikelola oleh anak-anak NU dan bukan alumni pesantren. Kedua, MMN berusaha menjaga kewibawaan struktural NU, sedangkan NUGL, berusaha menjaga kemurnian ideologi NU Ahlussunnah wal Jama'ah.
Tulisan Ust. MIR lengkapnya sebagai berikut:
Kemarin saya (MIR) mengisi acara Forum Silaturrahmi Warga Nahdliyyin (FOSWAN) di Bekasi. Ada pertanyaan menarik: Menurut Kiai, polemik antara media online NU GL vs MMN dan MM, apakah keduanya memang orang NU atau bukan?Tentunya, jawaban Ust. MIR ini menjadi angin segar bagi kalangan "NUGL". Sebenarnya rekan-rekan di MMN ada yang berpendapat agar tidak ditanggapi. Dan sebagaimana dikatakan oleh salah seorang rekan di MMN bahwa jawaban Ust. MIR adalah jawaban yang sembrono.
Saya (MIR) jawab: Sekarang ini ada dua arus media kultural NU, pertama MMN dan MM. Ini di kelola oleh anak-anak NU yang bukan alumni pesantren. Kalau melihat sebagian adminnya. Kedua, NU GL, yang dikelola oleh anak-anak alumni pesantren. Bedanya, kalau MMN dan MM berusaha menjaga kewibawaan struktural NU. Sedangkan NU GL, berusaha menjaga kemurnian ideologi NU yang berhaluan Ahlussunnah Waljamaah.
Tulisan ini pun hanya sekedar mengabarkan bahwa apa yang ditulis oleh Ust. Idrus Ramli tersebut sebenarnya sudah didiskusikan di MMN sebelum diposting oleh pengelola situs NUGL. Meskipun demikian, Ust. MIR memang agak sembrono dalam jawabannya tersebut. Ini adalah screenshotnya :
Tulisan Ust. MIR, via WA |
Beda MMN dan NUGL
Ketiga, semangat MMN adalah semangat ikut memperkuat dan menjaga "organisasi keagamaan Ahlussunnah wal Jama'ah" secara keseluruhan dengan mengedepankan sikap moderat (tawasuth), sedangkan NUGL, wallahu a'lam.