728x90

468x60

Tuesday, August 14, 2018

KH Ma'ruf Amin, Sosok Ahli Fiqih Terampil

Muslimedianews.com ~ Saat itu resistensi dari sejumlah kiai bermunculan. Menurut para kiai yang kontra, istinbath dan ilhaq itu adalah kerja akademik para mujtahid seperti para imam madzhab (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafii, Imam Ahmad ibn Hanbal).
Salah satunya adalah dibukanya pintu istinbath dan ilhaq dalam tubuh NU. Ini sudah dikukuhkan dalam keputusan Munas NU di Lampung, 21-25 Januari 1992.
Dulu ketika NU diserang sebagai organisasi tempat berhimpunnya para muqallid, Kiai Ma'ruf bersama para koleganya seperti Kiai Sahal, Gus Dur, Gus Mus, Kiai Maimoen Zubair, Kiai Imron Hamzah, dan Kiai Wahid Zaini membuat sejumlah terobosan penting.
Para pelajar Islam belakangan tampaknya jarang mendengar noktah-noktah pemikiran keislamannya yang brilian. Padahal, jika mau ditelusuri jejak akademiknya, Kiai Ma'ruf Amin ini memiliki peran cukup signifikan dalam meletakkan fondasi pembaharuan pemikiran Islam terutama dalam NU.
Hampir separuh usianya memang dihabiskan di dunia politik. Pernah menjadi anggota lembaga legislatif, dari tingkat bawah hingga pusat.
Aktivitasnya di ranah politik praktis ini yg menyebabkan sebagian orang lupa bahwa Kiai Ma’ruf Amin adalah seorang ahli fikih yg terampil.
Kiai Ma'ruf Amin ini bukan tipe kiai yang suka berdiri di belakang sebagai penjaga gawang. Jika diperlukan, beliau tak ragu maju ke depan, memimpin "serangan". Ini karena beliau mengerti arah mata angin.
KH Ma'ruf Amin karena itu, ia mudah diakses oleh media. Ia bisa diwawancara kapan saja. Terlebih beliau ngantor hampir tiap hari; Senin-Selasa di Kantor MUI, Rabu-Kamis di kantor PBNU.
Namun, dalam konteks NU, tak seperti para Rais Aam PBNU sebelum-sebelumnya yg semuanya tinggal di daerah, Kiai Ma'ruf Amin tinggal di jantung ibu kota negara, Jakarta. 
Kiai Ma'ruf Amin adalah Rais Am PBNU 2015-2020 sekaligus Ketua Umum MUI periode 2015-2020. Dua posisi puncak yang dijabat secara sekaligus ini jarang dimiliki banyak orang. 
Ulama yang mendapatkan posisi yang sama sebelum Kiai Ma'ruf adalah KH MA Sahal Mahfudh, rahimahu Allah.






Langkah kakinya pendek2. Tatapan matanya sering ke arah depan. Jarang menunduk dan menengadah. Selalu tersenyum. Egaliter dan dialogis. Tak menonjolkan diri sbg tokoh penting di organisasi massa Islam terbesar dunia.

Penulis : KH. Abdul Muqsith Ghazali