728x90

468x60

Thursday, September 27, 2018

Kiai NU serta Habaib Pasti Melawan Jika NKRI Dikufurkan

Muslimedianews.com ~ Kebersamaan para kiai di Nahdlatul Ulama (NU) dan juga kalangan habaib dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI terus menguat. Hal tersebut dibuktikan dalam sejarah, dan akan terus terjaga kendati menghadapi sejumlah tantangan. Bahkan upaya sejumlah kalangan yang mengafirkan negeri ini akan terus ditentang.

"Kalau ada yang mengafir-ngafirkan NKRI, maka ulama di NU dan habaib yang pertama kali tidak terima dan akan melawan," kata Ustadz Ahmad Muntaha AM,  Ahad (23/9). 

Pernyataan tersebut disampaikan anggota Tim Bahtsul Masail Himasal (Himpunan Alumni dan Santri Lirboyo) ini pada bedah buku Fikih Kebangsaan. Kegiatan juga dalam rangkaian acara haul pendiri Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat.

Menurutnya, hal itu dikarenakan sejak dulu kiai NU dan kalangan habaib kompak tidak hanya dalam dakwah, juga membangun pondasi kebangsaan.  "Yang menjadi rujukan kiai NU untuk menentukan Indonesia sebagai negeri Islam sesuai keputusan Muktamar ke-11 NU di Banjarmasin tahun 1936,” kata alumnus Pesantren Lirboyo Kediri ini.

Pada kesempatan tersebut adalah fatwa habib asal Hadramaut yang juga lama melakukan lawatan dakwah ke Nusantara. “Beliaulah Habib berinisial huruf ya', yaitu As-Sayyid Al-Habib Al-‘Alim Abdullah bin Umar bin Abi Bakr bin Yahya, penulis kitab Safinatus Shalah yang juga jadi pelajaran utama di pesantren Nusantara," urai Ustadz Muntaha.

Lebih tegas, alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini mengemukakan betapa besar sumbangsih para kiai dan habaib dalam beragama dan berbangsa. "Berarti jelas, kita bisa shalat itu karena kiai NU dan habaib. Kita berbangsa dan bernegara juga karena mereka. Bila demikian, masihkah kita tertipu dengan berbagai propaganda anti NKRI?" katanya.
 
Selain Ustadz Muntaha, hadir pula pada acara ini sebagai pembanding, H Marsudi Syuhud yang juga Ketua PBNU. Juga KH Munawir Abdurrahim selaku sesepuh Pesantren Citangkolo beserta segenap kiai lain, serta ratusan santri yang serius mengikuti bedah buku ini. (Red: Ibnu Nawawi)

via nu.or.id
« PREV
NEXT »