Kafir kata dasarnya Kafaro yang memiliki sinonim Sataro yang artinya munutupi (Kamus al Munawwir)
Orang atau pelakunya disebut kafir, jadi kafir itu artinya yang menutupi. Yahudi menutup diri atau hati, menolak ajaran Nasrani, maka dalam bahasa arabnya, Yahudi itu kafir atau kufur terhadap Nasrani.
Yang tidak menerima ajaran islam disebut "kafir", apapun itu nama mereka, ada yg namanya Yahudi, Nasrani, Majusi dan lain-lain. Begitu juga kita, kita juga kufur terhadap agama mereka, sekalipun nama agama kita dan nama agama mereka bukan kafir atau kufur. karena memang kafir itu bukan nama agama.
Sekalipun menurut kita mereka itu kafir, karena mereka kufur terhadap ajaran kita, akan tetapi disaat kita bertemu dgn mereka atau dengan orangnya langsung, kita tetap tidak boleh kehilangan akhlak dan etika, kita tetap 'billati hiya ahsan', siapa tahu yang tadinya tertutup jadi terbuka, yang tadinya menolok jadi menerima, atau setidaknya mencegah terjadinya pertikaian.
Dalam keadaan perang, tidak masalah menyebut bahkan memanggil mereka "kafir", Aduwwulloh atau panggilan yg serupa itu, mereka tersinggung ataupun tidak, Adapun dalam keadaan tidak perang dalam keadaan rukun, mengistilahkan mereka dgn istilah "kafir" di kalangan internal kita, ini juga tidak masalah, karena mereka tidak akan tersinggung,
keterangan ulama :
ولو قال لذمي ياكافر...!!! يأثم ان شق عليه ويعزر
kalau memanggil orang dzimmi " Wahai Kafir.!" itu dosa, jika ia keberatan, dan di sanksi
(kitab; al Asybah wan Nadhoir, Bahrurroqoiq, Tafsir al Manar, Majmaul Anhar, dll).
kalau memanggil orang dzimmi " Wahai Kafir.!" itu dosa, jika ia keberatan, dan di sanksi
(kitab; al Asybah wan Nadhoir, Bahrurroqoiq, Tafsir al Manar, Majmaul Anhar, dll).
Dalam keadaan rukun, kita harus menjaga persatuan, dan kebersamaan, Alloh menyeru mereka bukan dgn panggilan kafir. Firman Alloh :
يا اهل الكتاب تعالوا الى كلمة سواء بيننا وبينكم
Alloh menyeru; Wahai AHLUL KITAB!!! mari (kita duduk bersama) kapada kalimat yang sama antara kami dan kalian.
Alloh menyeru; Wahai AHLUL KITAB!!! mari (kita duduk bersama) kapada kalimat yang sama antara kami dan kalian.
Sayyidina Abbas menyeru orang Makkah agar masuk islam dengan "Ya Ahla makkah"
يااهل مكة اسلموا تسلموا
"Wahai AHLA MAKKAH, islamlah"
يااهل مكة اسلموا تسلموا
"Wahai AHLA MAKKAH, islamlah"
Memang hal ini layak di kemukakan, mengingat sekarang ini kalimat kafir tidak hanya di teriakan kepada non muslim saja tapi yang muslimpun hanya karna tidak sealiran dengannya di kafir-kafirkan
Oleh KH. Manar
Ketua LDNU Ranting Binong
(Pimp. Ponpes Al Umm - Tangerang)
Ketua LDNU Ranting Binong
(Pimp. Ponpes Al Umm - Tangerang)