BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Thursday, June 19, 2014

Daulah Islamiyah Tak Pernah Dikenal dalam Islam

Muslimedianews.com ~ Daulah Islamiyah ini sebenarnya tak pernah dikenal dalam Islam, hanya istilah yang diada-adakan saja, karena Islam tak pernah mengenal "Negara Islam", yang ada adalah Khilafah Islamiyah. Islam adalah untuk dunia, bukan untuk Indonesia, Malaysia atau nama nama negara yang dibuat buat oleh manusia.

Rasulullah SAW berkuasa di Madinah, namun pemimpin Madinah tetap Abdullah bin Ubay bin Salul (pemimpin munafik dan musuh Islam). Mengapa Rasul SAW tak merebut kekuasaan darinya?, Rasul SAW membiarkan Ibn Ubay tetap memimpin Madinah, dan Abu Sofyan (sebelum masuk Islamnya) tetap memimpin Makkah,


Rasul SAW tak pernah merebut kekuasaan, dan memang tidak cinta jabatan, dan negara kita ini (Indonesia) sudah negara Islam, apa lagi yang mau dikatakan mesti negara Islam, sedangkan Indonesia negara Islam terbesar didunia.

Presidennya Islam, menterinya mayoritas muslimin, pejabatnya mayoritas muslimin, konglomeratnya mayoritas muslimin, buruhnya mayoritas muslimin, pengusahanya mayoritas muslimin, lalu apa lagi yang diinginkan?

Mendirikan negara islam dan ini sudah negara yang dikuasai muslimin, yang kita perlukan adalah masyarakatnya yang mesti dibenahi.

Ta'at pada Penguasa, Larangan Bughat dan Perintah Sabar
Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yg ditindas oleh penguasanya maka hendaknya ia bersabar, sungguh barangsiapa yg keluar dari perintah sultan (penguasa) sejengkal saja maka ia mati dalam kematian jahiliyah” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)

Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yg melihat kesalahan pada penguasanya yg tidak disukainya maka hendaknya ia bersabar, sungguh barangsiapa yg memisahkan diri dari kelompoknya lalu ia wafat maka ia wafat dengan kematian jahiliyah” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)

berkata zubair bin Adiy ra : kami mendatangi Anas bin Malik mengadukan kekejian Hajjaj dan kejahatannya pada kami, maka berkata Anas ra : “Bersabarlah kalian, karena tiadalah datang masa kecuali yg sesudahnya akan lebih buruk, sampai kalian akan menemui Tuhan kalian, kudengar ini dari Nabi kalian (Muhammad saw)” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)

Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yg mengangkat senjata diantara kita (memerangi sesama) maka bukan dari golongan kita” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)

Sabda Rasulullah saw : “Janganlah kalian kembali pada kekufuran setelah aku wafat dengan saling bunuh satu sama lain” (Shahih Bukhari Bab Fitnah)

Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yg melihat pada penguasanya sesuatu yg tak ia sukai dari kemungkaran hendaknya ia bersabar, sungguh tiadalah seseorang memisahkan diri dari jamaah muslimin lalu ia wafat maka ia wafat dengan kematian jahilyah” (Shahih Bukhari Bab Ahkam)
Sabda Rasulullah saw : “dengar dan patuhlah bagi seorang muslim selama ia tak diperintah berbuat maksiat, bila ia diperintah berbuat maksiat maka tak perlu dengar dan patuh” (Shahih Bukhari Bab Ahkam)

Kesimpulannya adalah Rasulullah saw dan kesemua para Imam dan Muhaddits ahlussunnah waljamaah tidak satupun menyerukan pemberontakan dan kudeta, selama pemimpin mereka muslim maka jika diperintah maksiat mereka tidak perlu taat, bila diperintah selain dosa maka mereka taati,

Sebagaimana dimasa merekapun terdapat kepemimpinan yg dhalim, walau berkedok dg nama “KHALIFAH” namun mereka dhalim, diantaranya Hajjaj yg sering membantai dan menyiksa rakyatnya, namun ketika mereka mengadukan pada Anas ra, maka mereka diperintahkan bersabar, Bukan diperintahkan merebut Khilafah dengan alasan khalifah itu dhalim,

Negeri kita ini muslim, pemimpinnya muslim, menteri menterinya mayoritas muslimin, mayoritas masyarakatnya muslimin, maka apalagi yg mesti ditegakkan?, ini adalah khilafah islamiyah (kepemimpinan islam), adakah presiden kita melarang shalat?, adakah pemimpin kita melarang puasa ramadhan?,

Mengenai kesalahan kesalahan lainnya selama ia seorang muslim maka kita diperintah oleh Rasul saw untuk bersabar, Dan para Imam dan Muhaddits itu tak satupun menyerukan kudeta dan penjatuhan kekuasaan dari seorang pemimpin muslim,

Disarikan dari Penjelasan Habib Mundzir bin Fuad Al Musawa Rahimahullah
Sumber : Forum Majelis Rasulullah SAW (1) (2
« PREV
NEXT »

6 comments

  1. Wow....analisa ebaaaat.....

    ReplyDelete
  2. Permaslahannya waktu hajjaj yg jd pemimpin itu yg berlaku hukum Alloh, yaitu syariat islam.. sama skali tidak merebut hak Alloh dlm hal Tahkim..
    Apa sama dgn indonesia?
    apa hukum kita pake hukum Alloh? (Al Qur'an)
    jd ustadz munzir mstinya membahas kriteria yg dimaksud negara islam.
    Klo negri islam benar indonesia negri islam karna mayoritas pnduduknya islam.. tp negara islam itu negara yg hukumnya dgn Al Qur'an dan Sunnah Rasulnya.
    Jd intinya negri islam tdk selalu dan identik dgn negara islam.
    Jd beliau untuk perkara ini sangat membelokkan nash.. dan menempatkan hadist tdk pada porsinya.

    ReplyDelete
  3. muhammad al husyairi17 July 2014 at 06:10

    betul tuh , menempatkan hadis gak di pikir dulu, dah tu dia letak kan hadis ini juga gak tepat ...Barangsiapa yg mengangkat senjata diantara kita (memerangi sesama) maka bukan dari golongan kita, kl menurut saya ' sesama kita itu, yang sama2 mengikuti Al-Qur'an dan Hadis, kl menyimpang dari Al-qur'an dan Sunah, berarti gak sama kan......?

    ReplyDelete
  4. Rasulullah dulu menjadikan Madinah sebagai daulah Islam pertama, Daulah Islam adalah negara yg berideologikan Islam, bkn smua warganya hrs Islam. Sdh jls di Quran dijlskan bhwa untukmu agamamu, untukku agamaku. Untuk mslh kekuasaan, mmg dlm Islam tdk boleh merebut kekuasaan dg kudeta dan sbgnya, akn ttp mendakwahi para penguasa utk menjadikan Islam sbg ideologi nya dlm sebuah negara. Shgga ketika mereka paham, maka mereka dg senang hati dan ridho menyerahkan kekuasaannya utk menerapkan syariat Islam. Krn Islam sndiri tlh mengatur bebagai mcm bidang khdupan, spt ekonomi islam, hukum islam, pendidikan dlm Islam, kesehatan mnrut Islam dsb. Krn sesungguhnya, ideologi yg digunaakn skrg adlah ideologi kapitalisme, di mn para pemodal yg akan mnguasai hajat hidup org bnyk, yg kaya makin kaya, yg miskin mkin miskin. Apakah sistem spt ini yg trs kita pertahankan, smntra kita muslim punya sistem sendiri yg tlh diturunkan Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW. Krn sesungguhnya dasar/lahirnya sistem kapitalisme adlah dari kristen. Jd sangat tdk pantas sbg muslim mggunakan sistem ini, smntara Allah telah menyempurnakan Islam sbg agama dan sebagai ideologi.

    ReplyDelete
  5. Sesungguhnya penguasa yg wajib kita taati adalah penguasa yg menggunakan Al-Quran dan Hadits sbg pedomannya. Akan ttp, di masa skrg, di Indonesia terutama, sumber hukum yg digunakan adalan KUHP yg berasal dari belanda, jd jelas sekali bhwa kita tdk wajib taat pada pemimpin yg menggunaakn hukum selain Islam. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir
    menjadi wali (pemimpin atau peindung) dengan meninggalkan orang-orang
    mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk
    menyiksamu) (QS An-Nisaa [4]: 144).
    “Sama sekali tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan, ketaatan itu dalam kebaikan” (HR Bukhari).
    “Sekalipun yang memerintah kalian adalah seorang budak (sementara) ia
    memimpin kalian dengan Kitabullah. Maka dengar dan taatlah kepadanya” (HR Muslim).
    Rasulullah saw memerintahkan untuk menaati ulil amri meski pun pada
    dirinya terdapat kekurangan tersebut selama ia memimpin dengan
    Kitabullah. Para ulama berkata, “maksudnya selama ia berpegang teguh
    kepada Islam dan menyeru kepada Kitabullah Ta’ala walau bagaimana pun
    keadaan diri mereka, agama mereka dan akhlak mereka” (Imam Nawawi)

    ReplyDelete
  6. Betul bgt,, ane setuju ma antum...

    ReplyDelete