BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Saturday, June 30, 2018

Oknum Polisi Palembang Ini Melaknat Ulama Besar NU

Muslimedianews.com ~ Seorang polisi, seharusnya memiliki sikap yang bijak dan memiliki jiwa pengayom masyarakat, serta memahami sejarah negaranya dengan baik. Sehingga dalam menanggapi persoalan yang berhubungan dengan komponen bangsa, tidak gegabah dan tidak sembarangan bertutur kata di sosial media. Selain itu, seorang polisi mestinya paham UU ITE. 

Namun nampaknya tidak dengan salah satu orang polisi yang aktif di sosial media ini. Bukannya memberikan contoh prilaku yang baik didalam bersosial media, tetapi dia malah melakukan penghinaan terhadap pihak lain. Tidak tanggung-tanggung, oknum ini juga mengeluarkan kata-kata laknat terhadap Kiai yang dihormati dilingkungan ormas Islam NU. 

"Bukan dia yg mengislamkan tapi Said aqil siraj Laknatullah sekedar menjadi saksi org yang bersahabada. Mana mungkin orang yg membenci Sunnan nabi mendukung kegiatan acara org kafir bisa mengislam orag. Dakwahnya saja selalu mencaci maki Sunnah, membenci umat Islam namun mendukung acara kegiatan gereja. Mustahil dia mengislamkan orang kecuali sekedar menjadi saksi", tulis salah seorang oknum Polisi bernama Yasir Bin Samsumardin di kolom komentar facebook.

Prilaku buruk oknum ini tidak selayaknya dilakuan oleh seorang polisi. Dia melakukan pelaknatan terhadap Kiai NU yang merupakan pimpinan dari Nahdlatul Ulama. 

Bila diperhatikan, oknum polisi ini kurang memiliki wawasan dan cenderung terpengaruh oleh dakwah "Sunnah" ala Wahhabi. Padahal, mungkin dia sendiri tidak paham apa itu Sunnah. Dia juga menuduh kiai NU membenci umat Islam. Pertanyaannya, umat Islam mana yang dimaksud?. Jelas umat Islam yang menurut oknum polisi ini dianggap sesuai "Sunnah". Lalu jutaan orang NU apa mau dianggap bukan umat Islam?. Pengaruh pemikiran sempit yang menjangkiti oknum polisi ini memang banyak membutakan akal pikiran masyarakat, menuduh pihak lain benci umat Islam padahal yang dituduh adalah orang Islam. 

Oknum polisi ini harus diusut, untuk mempertanggung jawabkan perbuatan cerobohnya yang tidak layak menjadi teladan dan pengayom masyarakat. 




« PREV
NEXT »

No comments