Muslimedianews.com, Palestina~ Selama tiga hari belakangan, jet tempur Israel telah melancarkan
serangan udara sengit sepanjang waktu terhadap lokasi yang menjadi
sasaran di Jalur Gaza, yang mereka percaya "digunakan untuk menembakkan
roket dan amunisi ke dalam wilayah Israel".
Sebanyak 1,8 juta
warga Jalur Gaza tetap tinggal di dalam rumah kecuali ada keperluan
mendesak, akibat serangan udara yang tak pernah berhenti dan kemungkinan
operasi darat.
"Kehidupan benar-benar lumpuh," kata Abu Shaban,
sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat
malam. "Jalanan lengang dan tak ada orang yang keluar rumah karena
khawatir terbunuh atau terluka sementara televisi memperlihatkan bahwa
Israel menyerang ke mana-mana secara semena-mena."
Pada Kamis
pagi (10/7), satu pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri --yang
dioperasikan HAMAS-- di Jalur Gaza mengatakan lebih dari 70 rumah dan
sebanyak 15 bangunan pemerintah hancur akibat serangan udara Israel
dalam tiga hari belakangan.
Di jalan utama di Kota Gaza, hanya
ada beberapa ambulans yang mondar-mandir untuk membawa korban jiwa sipil
dan gerilyawan ke rumah sakit. Deru kendaraan tanpa awak dan suara
ledakan besar yang menggetarkan dan mengguncang rumah di daerah kantung
itu.
"Selain hilangnya nyawa dan rusaknya bangunan serta rumah,
kehidupan yang lumpuh di Jalur Gaza mengakibatkan kerugian ekonomi
parah, yang pada dasarnya bertambah buruk," kata Shadi Nasan, pemilik
pasar mini di Jalur Gaza.
Nasan mengatakan selama hari pertama
agresi militer Israel ke Jalur Gaza, tokonya dipenuhi orang yang membeli
makanan, "tapi dalam dua hari belakangan, kegiatan usaha sangat
merosot".
Sementara itu, Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian
Kesehatan yang dikelompok HAMAS di Jalur Gaza, mengatakan kepada Xinhua
di Rumah Sakit Shiffa di Kota Gaza bahwa 88 orang Palestina tewas dan
660 orang lagi cedera selama tiga hari belakangan. "Sebanyak dua-pertiga
korban adalah perempuan, anak-anak dan pria tua".
"Kami
menderita kekurangan parah 35 persen obat, perlengkapan medis dan
layanan kesehaan buat pasien. Kami telah menghentikan operasi normal dan
hanya memusatkan perhatian pada operasi korban yang cedera dalam
serangan udara Israel," kata Al-Qedra.
Buat banyak rakyat Jalur
Gaza, yang paling mereka khawatirkan bukanlah serangan saat ini terutama
terhadap sasaran HAMAS, tapi operasi darat berskala besar dari Israel
--yang mungkin segera dilancarkan
Sumber berita dan foto: Republika
Saturday, July 12, 2014
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Most Reading
-
Muslimedianews.com ~ Muharram merupakan bulan pertama dalam tahun Islam (Hijrah). Sebelum Hijrah Rasulallah dari Mekah ke Yathrib kiraan...
-
Muslimedianews.com ~ Footnote atau Catatan Kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab...
-
Muslimedianews ~ KH. Ahmad Dahlan dan Kh. Hasyim Asy’ari itu sekawan, sama-sama menunut ilmu agama di Arab Saudi. Sama-sama ahli hadits d...
-
Muslimedianews.com ~ Daftar Pustaka adalah tulisan yang tersusun di akhir sebuah karya ilmiah yang berisi nama penulis, judul tulisan, pe...
-
Muslimedianews.com ~ Kitab Fathul Izar adalah karya ulama Nusantara, KH. Abdullah Fauzi Pasuruan. Menerangkan tentang perihal nikah dan...
-
Muslimedianews.com ~ Menjadi orang tua bagi anak-anak sangat gampang. Ia boleh menunggu saja anak-anak keluar dari rahim istrinya atau m...
-
Muslimedianews.com ~ Seorang polisi, seharusnya memiliki sikap yang bijak dan memiliki jiwa pengayom masyarakat, serta memahami sejarah ne...
-
Muslimedianews.com ~ Dalam salah satu tulisannya yang membahas mengenai melihat gambar porno atau melihat gambar aurat wanita, DPP Hizbu...
-
Muslimedianews.com ~ TRADISI 4 DAN 7 BULANAN KEHAMILAN Ngapati atau Ngupati adalah upacara selamatan ketika kehamilan menginjak pada us...
No comments
Post a Comment