Muslimedianews.com, Jakarta ~ Ketua Umum Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa memohon kesediaan Mustasyar PBNU KH Ma’ruf Amin memimpin sedikitnya 120 peserta pelatihan da’i dan da‘iyah NU untuk mendoakan korban sipil di Gaza Palestina. Doa bersama untuk Palestina ini sekaligus menutup pelatihan dakwah di Gedung PBNU, Selasa (22/7/2014) sore.
“Kita sedih menyaksikan kebrutalan agresi militer Israel yang menyerang korban sipil di jalur Gaza. Kita mengharapkan warga dunia dalam hal ini PBB, negara-negara Islam, dan liga Arab untuk berpartisipasi dalam perdamaian di Palestina,” kata Khofifah.
Sebelum memimpin doa, Kiai Ma’ruf yang juga mengisi materi Keaswajaan dan Kepemimpinan Nasional dalam pelatihan yang difasilitasi PP LDNU dan Himpunan Da’i dan Majelis Taklim Muslimat NU ini menekankan peran para da’i NU di tengah tantangan dakwah yang semakin berat.
“Tugas para da’i ialah membuat peta dakwah agar mengetahui medan tantangan dakwah dari segala dimensinya. Karena itu, da’i mesti terus berpikir memetakan strategi dakwah. Tantangan terus berubah,” kata Kiai Ma’ruf.
Kelenturan Aswaja NU memberikan keluasan kepada kita semua untuk tidak berhenti di titik nyaman. Da’i tidak boleh statis, harap Kiai Ma’ruf.
“Mari kita tengadahkan tangan mengharapkan ridho Allah untuk menurunkan bantuannya bagi kemaslahatan warga Gaza,” ujar Kiai Ma’ruf sebelum membacakan doa yang diaminkan peserta pelatihan da’i. (Alhafiz K/nu.or.id)
“Kita sedih menyaksikan kebrutalan agresi militer Israel yang menyerang korban sipil di jalur Gaza. Kita mengharapkan warga dunia dalam hal ini PBB, negara-negara Islam, dan liga Arab untuk berpartisipasi dalam perdamaian di Palestina,” kata Khofifah.
Sebelum memimpin doa, Kiai Ma’ruf yang juga mengisi materi Keaswajaan dan Kepemimpinan Nasional dalam pelatihan yang difasilitasi PP LDNU dan Himpunan Da’i dan Majelis Taklim Muslimat NU ini menekankan peran para da’i NU di tengah tantangan dakwah yang semakin berat.
“Tugas para da’i ialah membuat peta dakwah agar mengetahui medan tantangan dakwah dari segala dimensinya. Karena itu, da’i mesti terus berpikir memetakan strategi dakwah. Tantangan terus berubah,” kata Kiai Ma’ruf.
Kelenturan Aswaja NU memberikan keluasan kepada kita semua untuk tidak berhenti di titik nyaman. Da’i tidak boleh statis, harap Kiai Ma’ruf.
“Mari kita tengadahkan tangan mengharapkan ridho Allah untuk menurunkan bantuannya bagi kemaslahatan warga Gaza,” ujar Kiai Ma’ruf sebelum membacakan doa yang diaminkan peserta pelatihan da’i. (Alhafiz K/nu.or.id)
No comments
Post a Comment