BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Thursday, December 19, 2013

Inilah Dakwah Sufi Syaikh Nazim al-Haqqani

Muslimedianews, Lefke ~ Di Cyprus terdapat seorang ahli sufi yang hidup secara sederhana. Beliau mengajak pengikutnya berpegang kepada konsep asas sufisme atau tasawuf yang berarti kasih sayang. Beliau juga terus melanjutkan perjuangan melawan paham Islam radikal.

Sufisme yang menerapkan aspek rohani terutama pengukuhan kepercayaan dan hubungan antara manusia dan Tuhan melalui muraqabah berpegang kepada aliran Naqshbandi yang menjadikan konsep kesederhanaan dan patuh terhadap syariah Islam sebagai garis panduan dalam pengamalannya. Muraqabah ialah amalan menjaga ingatan dan hati semata-mata kepada Allah.

Sheikh Nazim al-Haqqani, 91 tahun, yang memimpin sebuah kumpulan yang dikenali sebagai Naqshbandi-Haqqani bersifat lebih fleksibel dalam ajarannya sehingga diungkapkan oleh sejarawan Perancis dan pakar sufisme, Thierry Zarcone, sebagai antara ahli sufi yang terhebat.

"Islam yang diajarkan oleh Nazim sangat fleksibel dengan wawasan yang bisa diterima. Pada saat yang sama, Nazim mencoba mengurangi paham Islam radikal di Amerika Serikat dan Eropa dengan menunjukkan sufisme sebagai instrumen dalam melawan ideologi radikal itu, "katanya.

Keterbukaan Nazim dalam menerima siapa saja yang tertarik mendalami sufisme disambut dengan berbagai ucapan indah antaranya 'Selamat datang di kediaman yang penuh dengan cinta'. Di dalamnya terdapat sebuah beranda melengkung dengan pemandangan pokok-pokok dan buah-buahan yang rindang di halaman.

Kehadiran tamu di kediaman Nazim tidak pernah berhenti yang berasal dari berbagai status warga negara, masyarakat lokal dan penduduk desa dengan satu hajat yaitu memohon doa dan pertolongan dari ahli sufi termasyhur itu.

Dianntara tamu yang hadir seperti dari Jerman, Italia, Swiss, Amerika Serikat, Rusia dan Turki. Mereka akan berkumpul di sebuah masjid kecil untuk shalat berjamaah yang dilanjutkan dengan khutbah yang disampaikan Nazim yang berkisar tentang cinta dan kasih sayang sejati terhadap Allah.

Beliau yang mempunyai sepasang mata biru akan berada di tengah-tengah para jama'ah dan menyampaikan khutbah walaupun mengalami kesulitan dalam berbicara. Nazim jarang ditemukan membual tetapi pengikutnya suka memuat khutbah beliau di internet untuk diketahui masyarakat lain di seluruh dunia.

Tiga tahun lalu, ketika mantan Pope, Benedic XVI dalam serangkaian kunjungan ke Siprus, Nazim menjadi fokus masyarakat dunia ketika ia bepergian dari Lefke ke Gereja Katolik Roma Siprus yang jaraknya adalah 62 kilometer, menembus daerah patrol Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memisahkan Nicosia, dalam usaha untuk bertemu dengan Benediktus XVI.

Sebelum Benediktus XVI melangkahkan kakinya ke gereja, Nazim menahannya kemudian keduanya berpelukan sambil bertegur sapa dalam momen yang sangat memilukan dan syahdu.

Kedua tokoh itu sempat menghabiskan beberapa waktu ngobrol sesama mereka dan Nazim dalam nada sopan berkata: "Tuhan memberkati kamu, do'akan saya, saya sudah semakin uzur."

Benediktus XVI yang tersentuh dengan sapaan Nazim membalas sambil matanya berkaca: "Saya juga semakin tua." Mereka kemudian berpelukan.

Peristiwa ini menimbulkan berbagai tanggapan dari kalangan masyarakat dunia karena diangga aneh bagi seorang yang dihormati dan dipandang tinggi dalam Islam memeluk seorang pendeta.

Namun, tindakan Nazim itu jelas seperti yang tercatat dalam bukunya Love yang menegaskan dalam setiap agama kasih sayang adalah kekuatan dasar karena ia akan melahirkan perasaan hormat.

Seorang pengikut Nazim, Jehan Raqab keturunan Italia dan Arab mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pegawai di PBB untuk bergabung bersama komunitas Nazim dalam melanjutkan perjuangannya.

"Saya datang ke sini sekali dan sudah mulai terasa seperti berada di surga. Bila saya melihat Sheikh Nazim, beliau menyentuh hati saya bukan dengan kata-kata tetapi renungan matanya," kata Jehan.

Jehan yang pernah dibuang keluarga ketika bekerja bersama PBB mengakui masalah itu tidak lagi menghantui dirinya setelah hampir tiga tahun bersama Nazim di Lefke.

Dia yang masih bujang mengakui kehidupannya lebih tenang setelah meninggalkan kehidupan yang mengejar duniawi semata-mata untuk sebuah kehidupan yang sederhana seperti mendirikan shalat lima waktu sehari semalam dan muraqabah berzikir.

Sementara itu, Bahauddine berkata seorang manusia akan berada pada jalur yang benar dalam kehidupan jika mencintai sesama manusia, masyarakat dan lingkungan.

Katanya, penempatan di Lefke menerima saudara baru dan golongan penganut agama Islam dalam usaha memperkuat keimanan mereka kepada Allah.

Sufisme

"Kebanyakan komuniti kami sangat aktif di Eropa terutaman di London, selain Istanbul di Turki, Los Angeles dan Michigan, Amerika Syarikat," katanya.

Menantu Nazim, Sheikh Hisham Kabbani sangat aktif menyebarkan sufisme di Amerika Syarikat sejak tahun 1990. Malah, selepas serangan bom oleh teroris di London pada tahun 2005, beliau memimpin pembentukan Dewan Sufi untuk menangani pemikiran radikal tentang Islam.

"Menjadi tanggung jawab kita menjelaskan setiap detail tentang Islam kepada orang luar terutama paham yang dikaitkan dengan terorisme.

"Jika kamu meneliti kembali sejarah Islam, apakah pegangan asal dalam agama ini? Kamu dilarang membunuh wanita, anak-anak, orang tua atau membakar kediaman mereka. Tidak ada alasan untuk membunuh sewenang-wenang.

"Ini agama kami, ia sebuah agama yang sangat indah. Tapi ia jatuh ke tangan mereka yang tidak bertanggung jawab. Saya minta maaf atas kata-kata saya ini," katanya.



Sumber: Kosmo
Redaktur: Ibnu Munir

« PREV
NEXT »

No comments