Muslimedianews.com, Manama ~ Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, Ahad, memerintahkan diselidikinya laporan yang mengungkapkan aksi pro-aktif Pemerintah Amerika Serikat (AS) bagi perubahan rejim di seluruh Timur Tengah (Timteng) dan Wilayah Afrika Utara, kata Kantor Berita Bahrain.
Sekitar satu pekan sebelumnya, mingguan Timur Tengah "Briefing" menyiarkan laporan lima halaman mengenai "rahasia" kebijakan luar negeri AS untuk mendukung Ikhwanul Muslimin dan gerakan perlawanan lain di wilayah tersebut sejak 2010.
Laporan itu mengatakan beberapa orang dan lembaga telah menerima bantuan untuk dilatih di luar negeri, demikian diberitakan Xinhua.
Kementerian Dalam Negeri Bahrain mengatakan pekan sebelumnya bahwa kementerian tersebut akan mempelajari dokumen Departemen Luar Negeri AS yang berbicara tentang upaya yang mungkin dilancarkan untuk menggulingkan pemerintah di Bahrain, Arab Saudi, Yaman dan Mesir guna menetapkan apakah pelanggaran hukum telah terjadi.
Menurut laporan itu, dokumen tersebut --yang dikeluarkan pada Oktober-- berisi susunan terperinci mengenai program Pemerintah AS untuk secara langsung membangun organisasi "masyarakat sipil" guna mengubah politik dalam negeri di negara sasaran yang mendukung keamanan nasional dan kebijakan luar negeri AS. (antara/mukafi niam)
Sumber: Antara News via nu.or.id
Sekitar satu pekan sebelumnya, mingguan Timur Tengah "Briefing" menyiarkan laporan lima halaman mengenai "rahasia" kebijakan luar negeri AS untuk mendukung Ikhwanul Muslimin dan gerakan perlawanan lain di wilayah tersebut sejak 2010.
Laporan itu mengatakan beberapa orang dan lembaga telah menerima bantuan untuk dilatih di luar negeri, demikian diberitakan Xinhua.
Kementerian Dalam Negeri Bahrain mengatakan pekan sebelumnya bahwa kementerian tersebut akan mempelajari dokumen Departemen Luar Negeri AS yang berbicara tentang upaya yang mungkin dilancarkan untuk menggulingkan pemerintah di Bahrain, Arab Saudi, Yaman dan Mesir guna menetapkan apakah pelanggaran hukum telah terjadi.
Menurut laporan itu, dokumen tersebut --yang dikeluarkan pada Oktober-- berisi susunan terperinci mengenai program Pemerintah AS untuk secara langsung membangun organisasi "masyarakat sipil" guna mengubah politik dalam negeri di negara sasaran yang mendukung keamanan nasional dan kebijakan luar negeri AS. (antara/mukafi niam)
Sumber: Antara News via nu.or.id
Bahrain kan dah dikuasai syiah, makanya mereka benci dengan sunni
ReplyDelete