Muslimedianews.com, Madura ~ Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Madura mendukung kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkot Surabaya menutup lokalisasi Dolly di Surabaya.
Tidak hanya MUI, organisasi ulama lain di Pulau Garam ini, seperti Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah juga menyatakan mendukung. Bahkan, mereka siap membantu pemerintah memberikan sumbangan pemikiran dan pembinaan moral kepada para pekerja seks komersial (PSK) yang selama ini bekerja di lokalisasi itu.
"Hari ini kami menggelar doa bersama di Grahadi Surabaya sebagai bentuk dukungan terhadap Pemprov Jatim," kata Ketua MUI Bangkalan KH Syarifuddin Damanhuri, seperti diberitakan Antara, Selasa (17/6/2014).
Ia menjelaskan, sebagai bentuk dukungan moral, doa bersama para ulama se-Madura itu di Grahadi Surabaya bersama MUI se-Jawa Timur juga untuk mendoakan agar proses pembubaran tempat prostitusi terbesar di Asia itu berlangsung dengan aman dan lancar.
Para ulama ini berharap agar penutupan lokalisasi Dolly tersebut tidak menimbulkan gejolak antara pihak lokalisasi Dolly dengan Pemkot Surabaya.
"Kami harap semua elemen masyarakat mendukung penutupan Dolly tersebut, kami hanya mengharapkan kedamaian pascapenutupan dilakukan," ujarnya.
MUI di Madura, kata dia, selanjutnya akan melakukan pemantauan di lapangan pascapenutupan itu bersama masing-masing pemkab di Madura.
Hal ini dimaksudkan agar penutupan lokalisasi Dolly tersebut benar-benar tuntas dan para PSK yang bekerja di sana bisa mengalihkan profesinya kepada hal-hal yang bernilai positif dan tidak dilarang oleh agama.
Sementara terkait rencana penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya ini, Pemprov Jatim telah meminta bantuan pengamanan Satpol PP di sejumlah kabupaten di Jawa Timur. Salah satunya Satpol PP Pemkab Bangkalan.
Kepala Satpol PP Bangkalan Bambang Setiawan sebelumnya menjelaskan, jumlah personel Satpol PP Bangkalan yang hendak dikirim ke Surabaya guna membantu penutupan lokalisasi Dolly itu sebanyak 1 peleton atau sekitar 30 orang.
Ia menjelaskan, pengiriman personel Satpol PP Bangkalan itu atas permintaan dari Satpol PP Pemprov Jatim sebagai upaya antisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi saat penutupan berlangsung.
"Selain itu, kami di Bangkalan juga mulai melakukan berbagai antisipasi kemungkinan PSK Dolly itu pindah ke Bangkalan dengan melakukan razia secara intensif," ujarnya menjelaskan.
Sumber : Merdeka
Tidak hanya MUI, organisasi ulama lain di Pulau Garam ini, seperti Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah juga menyatakan mendukung. Bahkan, mereka siap membantu pemerintah memberikan sumbangan pemikiran dan pembinaan moral kepada para pekerja seks komersial (PSK) yang selama ini bekerja di lokalisasi itu.
"Hari ini kami menggelar doa bersama di Grahadi Surabaya sebagai bentuk dukungan terhadap Pemprov Jatim," kata Ketua MUI Bangkalan KH Syarifuddin Damanhuri, seperti diberitakan Antara, Selasa (17/6/2014).
Ia menjelaskan, sebagai bentuk dukungan moral, doa bersama para ulama se-Madura itu di Grahadi Surabaya bersama MUI se-Jawa Timur juga untuk mendoakan agar proses pembubaran tempat prostitusi terbesar di Asia itu berlangsung dengan aman dan lancar.
Para ulama ini berharap agar penutupan lokalisasi Dolly tersebut tidak menimbulkan gejolak antara pihak lokalisasi Dolly dengan Pemkot Surabaya.
"Kami harap semua elemen masyarakat mendukung penutupan Dolly tersebut, kami hanya mengharapkan kedamaian pascapenutupan dilakukan," ujarnya.
MUI di Madura, kata dia, selanjutnya akan melakukan pemantauan di lapangan pascapenutupan itu bersama masing-masing pemkab di Madura.
Hal ini dimaksudkan agar penutupan lokalisasi Dolly tersebut benar-benar tuntas dan para PSK yang bekerja di sana bisa mengalihkan profesinya kepada hal-hal yang bernilai positif dan tidak dilarang oleh agama.
Sementara terkait rencana penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya ini, Pemprov Jatim telah meminta bantuan pengamanan Satpol PP di sejumlah kabupaten di Jawa Timur. Salah satunya Satpol PP Pemkab Bangkalan.
Kepala Satpol PP Bangkalan Bambang Setiawan sebelumnya menjelaskan, jumlah personel Satpol PP Bangkalan yang hendak dikirim ke Surabaya guna membantu penutupan lokalisasi Dolly itu sebanyak 1 peleton atau sekitar 30 orang.
Ia menjelaskan, pengiriman personel Satpol PP Bangkalan itu atas permintaan dari Satpol PP Pemprov Jatim sebagai upaya antisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi saat penutupan berlangsung.
"Selain itu, kami di Bangkalan juga mulai melakukan berbagai antisipasi kemungkinan PSK Dolly itu pindah ke Bangkalan dengan melakukan razia secara intensif," ujarnya menjelaskan.
Sumber : Merdeka
No comments
Post a Comment