BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Monday, June 16, 2014

Bentrok di Solo : Versi JAT (karena ada minuman keras), versi SCS (JAT meludah ke arah penonton)

Muslimedianews.com, Solo ~ Car Free Day (CFD) Kota Solo di Jl Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/6/29014) pagi, tegang akibat bentrok fisik yang dipicu pembubaran acara Slankers Club Solo (SCS) oleh Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS). Mengutip penjelasan kubu JAT dan LUIS, polisi menyebutkan bentrok dipicu anggota SCS yang terkesan meremehkan temuan minuman keras oleh laskar yang mengatasnamakan umat Islam itu.

Menanggapi bentrokan yang memicu suasana tegang di ruang publik dan menyebabkan sejumlah orang terluka itu, polisi menggelar mediasi di Masjid ‘Jami Baitussalam, Serengan, Solo, Jawa Tengah. Kasat Intel Polresta Solo Kompol M. Fahrudin seusai mediasi dengan perwakilan JAT dan LUIS itu menjelaskan penanggung jawab long march, Mohammad Sholeh Ibrahim, belum bisa dimintai keterangan.

Meski demikian, sambung Fahrudin, bentrok itu dipicu anggota yang SCS terkesan meremehkan temuan minuman keras oleh peserta long march menyambut Ramadan 2014 yang diselenggarakan JAT dan LUIS. “Menurut versi mereka [JAT dan LUIS], dalam pertunjukan musik itu terindikasi membawa minuman keras. Peserta long march lantas menumpahkan minuman itu di sekitar lokasi kejadian. Tetapi ada tindakan dari SCS yang terkesan mengejek mereka, makanya terjadi baku hantam, meskipun tidak ada kerusakan materil,” papar dia.

Di lokasi bentrok, JAT dan LUIS sempat berorasi. Dalam orasi itu, salah seorang peserta long march menyatakan pembubaran pertunjukan musik tersebut perlu dilakukan lantaran pengisi acara meminum minuman keras. Menanggapi hal itu, SCS selaku panitia pelaksana pertunjukan musik itu memastikan seluruh pengisi acara tidak membawa minuman keras.

Anggota SCS, Khalilurahman, 22, kepada wartawan menceritakan bentrok terjadi karena seusai meminta pertunjukan itu dihentikan, salah seorang peserta long march JAT dan LUIS meludah ke arah penonton, yang merupakan adiknya. Padahal, tatkala diminta menghentikan pertunjukan musik, kelompok warga pencinta grup musik Slank itu langsung menghentikan aktivitas.

Ditegaskan Khalilurahman, pertunjukan musik itu digelar untuk menyambut Piala Dunia 2014. Pertunjukan tersebut juga sudah mendapatkan izin resmi dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo.

Diakui Kasat Intel Polresta Solo Kompol M. Fahrudin, insiden itu seharusnya tidak perlu terjadi. Aksi JAT dan LUIS jika benar berkaitan dengan minuman keras disebutnya tidak semestinya mereka lakukan, karena kewajiban pengawasan peredaran minuman keras berada di tangan pihak kepolisian. Itulah pasalnya, ia menyatakan bakal memberi teguran keras terhadap JAT dan LUIS.

“Kami akan meminta mereka tidak mengulangi kejadian ini. Solo sudah kondusif, jangan dicemari oleh tindakan-tindakan tidak terpuji seperti ini,” keluh dia. Jika menemukan miras, saran Fahrudin, warga dapat langsung melaporkan temuan itu kepada pihak kepolisian. “Kami akan mendalami kasus ini dan mencari indikasi tindak pidananya,” tandas dia.

Salah seorang warga pengunjung CFD Solo yang menjadi saksi mata insiden, Erli, 30, juga menyayangkan aksi anarkistis tersebut. Menurut dia, menghentikan peredaran minuman keras tidak harus dengan jalan kekerasan.

Warga lain, Deni, 35, mengaku tidak merasa ada aksi minum minuman keras selama pertunjukan berlangsung. “Saya sudah menonton sejak pagi, SCS tidak ada yang membawa atau meminum minuman keras. Pun, saat pertunjukan berlangsung penonton hanya duduk dan tidak berjoget,” terangnya.

Sumber : Solopos/foto: Anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) membubarkan konser musik yang digelar Slankers Club Solo (SCS) di arena Car Free Day (CFD) Kota Solo, ruas Jl Slamet Riyadi depan Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/6/2014). Pembubaran paksa tersebut mengakibatkan beberapa orang terluka. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)
« PREV
NEXT »

No comments