BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Thursday, June 12, 2014

KH Zainal Arifin Tokoh Ansor di Masyumi

Muslimedianews.com ~ Kiai Haji Zainal Arifin, politisi Nahdlatul Ulama (NU) terkemuka yang sejak remaja di zaman penjajahan Belanda sudah aktif dalam organisasi kepemudaan NU, GP Ansor, jabatan terakhirnya ialah ketua DPRGR sejak 1960 hingga wafatnya 2 Maret 1963.

Arifin lahir di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada 2 September 1909 sebagai anak tunggal raja Barus, Sultan Ramali bin Sultan Sahi Alam Pohan dengan perempuan bangsawan asal Kotanopan, Mandailing, Siti Baiyah boru Nasution.

Ketika Zainul masih balita kedua orangtuanya bercerai dan ia dibawa pindah oleh ibunya ke Kotanopan, kemudian ke Kerinci, Jambi. Di sana ia menyelesaikan HIS dan sekolah menengah calon guru, Kweekschool. Dalam usia 16 tahun Zainul merantau ke Batavia (Jakarta) dan bekerja di dinas pengairan pemerintah kotapraja (gemeente). Di kota ini ia juga sempat menjadi guru sekolah di daerah-daerah Jatinegara dan Bukit Duri Tanjakan. Selain itu Arifin pernah pula menjalani profesi pokrol bambu, pengacara bumiputra yang tidak memerlukan pendidikan hukum formal.

Tahun 1930-an ia mulai bergabung dengan Gerakan Pemuda Ansor dan beberapa tahun kemudian sudah aktif di organisasi induk NU, sebagai ketua Majelis Konsul NU Jakarta hingga datangnya tentara Jepang. Selama era pendudukan militer Jepang, Zainul Arifin ikut mewakili NU dalam kepengurusan Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) dan terlibat dalam pembentukan pasukan semi militer Hizbullah hingga proklamasi kemerdekaan.

Pasca proklamasi, Arifin duduk di Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP), cikal bakal lembaga legislatif Indonesia (DPR/MPR). (Hernoe)

Sumber: ansor.or.id
« PREV
NEXT »

No comments