Muslimedianews.com~ Istilah “Emansipasi wanita” saat ini kerap muncul dalam beberapa wacana kehidupan masyarakat kita. Dilatar belakangi mendapat perlakuan yang dirasa tidak adil yang dialami kaum wanita. “Perjuangan hak-hak wanita” itulah yang sering terdengar dalam gerakan ‘emansipasi’ ini, baik hak atas pekerjaan, bersikap, berbusana bahkan hak bergaya hidup bebas.
Berbicara tentang emansipasi atau persamaan hak, sebenarnya tidak usah jauh-jauh dan capek-capek kita mengkoar-koarkan tentang persamaan hak. Pada masa nabi dan para sahabat peran wanita dalam dakwah islamiah ditunjukkan oleh para istri dan shahabiyah meskipun sebagaian dari kaum muslimah saat itu banyak juga yang ikut menjadi mujahadah, salah satunya dengan merawikan hadits.
Peran para perawi wanita pada masa nabi tersebut tentu tidak dapat dipandang sebelah mata. Berkat mereka generasi kita sampai saat ini masih bisa mengenal sabda-sabda Nabi. Salah satu contoh perawi hadits wanita dari istri Nabi adalah umi Aisyah binti Abu Bakar As-shiddiq, banyak hadits yang diriwayatkan beliau yang dinyatakan shahih oleh jumhur ulama. Perlu untuk diketahui saja, bahwa para perawi hadits dari kaum hawa ini sekitar 78 perawi.
Peran wanita dalam dakwah saat ini memiliki ladang yang lebih luas dan terfasilitasi dalam banyak hal baik melalui aktivitas dan media. Dalam aktivitas sosial misalnya, dalam kegiatan arisan bagi ibu-ibu biasanya membicarakan hal-hal yang kurang bermanfaat bisa kita sisipkan sebuah segmen kultum, pengembangan keterampilan, atau seminar keagamaan. Sementara dibeberapa tempat beberapa kaum wanita berdakwah dengan mengajarakan secara langsung, ada juga yang lewat tulisan dengan memanfaatkan berbagai media teknologi. Kegiatan dakwah secara langsung juga harus kita praktikkan dalam perilaku hidup sehari-hari guna membangun lingkungan yang agamis, bisa dilakukan dengan memperlakukan tetangga dengan baik serta menghindari ghibah atau menggunjing. Perilaku hidup yang baik ini yang kemudian secara tidak langsung akan menjadi percikan-percikan dakwah bagi lingkungan kita, khususnya lingkungan keluarga. Dimana dalam lingkungan keluarga ini, wanita memiliki peran besar yang sangat penting sebagai pendamping suami dan ibu bagi putra-putrinya.
Kepada manusia yang disebut wanitalah Allah menitipkan salah satu sifat terpuji-Nya. Merekalah para wanita yang disebut ‘ibu’ Allah menitipkan sifat Ar-Rahim-Nya. Sifat Ar-Rahim Allah yang diejawantahkan dalam bentuk ‘rahim’, tempat janin bersemayam selama sembilan bulan lebih. Itulah salah satu keistimewaan terbesar yang Allah patrikan dalam kehidupan ini, seeiring diamanahkannya keistimewaan itu maka Allah pun menganugrahkan peran besar kepada kaum wanita (ibu) bahwa ‘ibu adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya’.
Kenapa wanita?, sudah tentu jawabanya karena kaum adam pun juga punya peran tersendiri dalam kehidupan ini. Dalam bahasa arab ibu disebut sebagai ‘umi’ yang memiliki akar kata yang sama dengan kata umat, yang solah-olah menggambarkan bahwa kebaikan umat bergantung pada kebaikan ibu. Bisa dikatakan kebaikan umat bergantung pada bagaimana para ibu di dunia ini memperlakukan dan mendidik anak-anaknya yang merupakan para generasi penerus dimasa depan. Saatnya kita harus menyadari peran besar wanita dalam kehidupan ini, dimulai dari detik ini marilah kita para wanita berdakwah dengan mengawali dari diri kita sendiri, keluarga dan lingkungan kita. Tebarkan kebaikan kepada sesama, jaga aurat, kurangi muhdarat, manfaatkan keilmuan bagi para cendikiawati, santuni yang lemah bagi para dermawati, ucapakan kata-kata yang baik, banyak istigfar,doakan semua umat agar selalu saling menebar kebaikan dimuka bumi ini. Dan yang utama jaga dan lindungi keluargamu karena wanita adalah pondasi utama kehidupan. Bagi para ibu dan calon ibu khususnya, mari kita didik putra-putri kita agar menjadi putra putri shaleh-shalehah, penyejuk mata, pendamai jiwa.
Untuk melengkapi kesempurnaan beberapa jalan dakwah baik yang akan maupun telah ditempuh doa adalah kunci utama dalam segala hal. Kita manusia hanya berusaha dan hanya Allah yang akan melapangkan segala jalan yang akan kita tempuh kedepannya. Selamat berjuang para muslimah sejati, semoga kita semua selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT. Amin….
Kontributor: Iis Istiqomah, alumni UIN Sunan Kalijaga
Foto: http://www.utusan.com.my
No comments
Post a Comment