Muslimedianews.com ~ Alhamdulillah proses Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 setahap demi setahap bisa kita lalui bersama dengan damai.
Kita wajib bersyukur bahwa sejauh ini dinamika politik nasional tetap mengedepankan kerukunan nasional.
Membangun rumah demokrasi untuk negeri sebesar Indonesia, sama sekali bukan perkara mudah.
Karena itulah, kami merasa perlu untuk menegaskan kembali apa yg sudah menjadi seruan PBNU, terutama Seruan Pj Rais Aam KH. A. Mustofa Bisri
1. Mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wapres terpilih, Bpk. Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H. M. Jusuf Kalla sebagaimana Keputusan KPU
2. Semua pihak perlu menghormati keputusan KPU sesuai dengan undang-undang.
Untuk untuk terus menjaga ketenangan dan ketenteraman masyarakat, semua pihak perlu menahan diri.
Semua mesti menyadari bahwa dalam persaingan seperti Pilpres, menang-kalah adalah hal biasa.
Pihak yg menang tidak perlu sombong, sementara Pihak yg kalah tetap perlu menjaga keyakinan untuk terlibat dlm membangun kejayaan Indonesia
Presiden & Wapres terpilih adalah pemimpin nasional bagi seluruh warga negara, baik mereka yang memilih maupun mereka yang tidak memilih.
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah tokoh bangsa.
Pada keempat figur itulah, hari-hari ini, kita menyaksikan amanah rakyat disalurkan melalui pemilihan umum.
Pada keempat figur itu pula kita menantikan keteladanan yang patut dicatat dalam sejarah peradaban Bangsa Indonesia, ... ... yakni sejarah yang bisa dikenang dan dibaca dengan rasa bangga oleh generasi Indonesia mendatang.
4. Kita semua harus menyadari bahwa Pilpres adalah salah satu sarana untuk merawat, menjaga, dan mengembangkan keindonesiaan.
Pilpres, apapun hasil akhirnya, sama sekali bukanlah alat untuk memecah-belah kesatuan dan persatuan.
Persaingan politik yang demokratis tidak seharusnya mengakibatkan pertikaian, akan tetapi harus berujung pada kemaslahatan.
Karenanya, seruncing apapun perbedaan dan perjuangan politik yang ditempuh tidak bisa dan tidak boleh mengalahkan persaudaraan antar sesama.
5. Memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah, TNI, dan Polri yang telah bekerja keras menyukseskan pelaksanaan Pilpres 2014
pada ujung pemerintahannya, sehingga mampu memastikan transisi kepemimpinan nasional dalam situasi damai.
Pemerintah dan segenap aparaturnya mesti mengusahakan penyelesaian politik dan hukum yang komprehensif dan patuh sepenuhnya pada konstitusi.
6. Mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah melaksanakan tugas dan kewenangannya sesuai amanah Undang-Undang.
7. KepadaWarga NU agar menjaga ketenangan. Kita sebagai Nahdliyyin wajib secara sadar menjaga keutuhan NKRI dgn semangat ukhuwwah wathaniyah
Nahdliyyin harus melanjutkan tugas sejarah sebagai pengawal keutuhan bangsa dan negara.
Dan kami berharap warga NU dapat menggunakan momentum Hari Raya Idul Fitri untuk dapat saling memberikan maaf.
8. Indonesia adalah negara besar dengan sejarah yang juga besar.
Karena itu, kita tidak menghendaki Indonesia terseret dlm arus konflik & disintegrasi yang menyapu sejumlah negeri di Timur-tengah dan Asia
9. Mengajak kepada para elit politik, pengamat, media massa, untuk terus menjaga ketenangan dan ketenteraman masyarakat ...
... sesuai dengan kiprah dan bidangnya masing-masing.
Demikianlah, seraya memanjatkan doa agar Allah SWT menurunkan ampunan-Nya atas dosa-dosa yang kita perbuat
semoga Allah berkenan pula melimpahkan rahmat-Nya, serta memberikan kekuatan lahir dan batin kepada kita semua, bangsa Indonesia seutuhnya.
NU akan selalu mendukung Pemerintahan yg memperjuangkan kepentingan rakyat. Jika tidak, kita tidak segan2 untuk menyampaikan kritik
Perjuangan harus dilandaskan pada konstitusi. Siapapun punya hak konstitusi yang sama untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Sebagai sesama anak bangsa, kita tetap perlu menjaga keyakinan untuk terlibat dalam membangun kejayaan Indonesia.
Tweet : Said Aqil Siroj @saidaqil 23/7/2014
Kita wajib bersyukur bahwa sejauh ini dinamika politik nasional tetap mengedepankan kerukunan nasional.
Membangun rumah demokrasi untuk negeri sebesar Indonesia, sama sekali bukan perkara mudah.
Karena itulah, kami merasa perlu untuk menegaskan kembali apa yg sudah menjadi seruan PBNU, terutama Seruan Pj Rais Aam KH. A. Mustofa Bisri
1. Mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wapres terpilih, Bpk. Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H. M. Jusuf Kalla sebagaimana Keputusan KPU
2. Semua pihak perlu menghormati keputusan KPU sesuai dengan undang-undang.
Untuk untuk terus menjaga ketenangan dan ketenteraman masyarakat, semua pihak perlu menahan diri.
Semua mesti menyadari bahwa dalam persaingan seperti Pilpres, menang-kalah adalah hal biasa.
Pihak yg menang tidak perlu sombong, sementara Pihak yg kalah tetap perlu menjaga keyakinan untuk terlibat dlm membangun kejayaan Indonesia
Presiden & Wapres terpilih adalah pemimpin nasional bagi seluruh warga negara, baik mereka yang memilih maupun mereka yang tidak memilih.
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah tokoh bangsa.
Pada keempat figur itulah, hari-hari ini, kita menyaksikan amanah rakyat disalurkan melalui pemilihan umum.
Pada keempat figur itu pula kita menantikan keteladanan yang patut dicatat dalam sejarah peradaban Bangsa Indonesia, ... ... yakni sejarah yang bisa dikenang dan dibaca dengan rasa bangga oleh generasi Indonesia mendatang.
4. Kita semua harus menyadari bahwa Pilpres adalah salah satu sarana untuk merawat, menjaga, dan mengembangkan keindonesiaan.
Pilpres, apapun hasil akhirnya, sama sekali bukanlah alat untuk memecah-belah kesatuan dan persatuan.
Persaingan politik yang demokratis tidak seharusnya mengakibatkan pertikaian, akan tetapi harus berujung pada kemaslahatan.
Karenanya, seruncing apapun perbedaan dan perjuangan politik yang ditempuh tidak bisa dan tidak boleh mengalahkan persaudaraan antar sesama.
5. Memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah, TNI, dan Polri yang telah bekerja keras menyukseskan pelaksanaan Pilpres 2014
pada ujung pemerintahannya, sehingga mampu memastikan transisi kepemimpinan nasional dalam situasi damai.
Pemerintah dan segenap aparaturnya mesti mengusahakan penyelesaian politik dan hukum yang komprehensif dan patuh sepenuhnya pada konstitusi.
6. Mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah melaksanakan tugas dan kewenangannya sesuai amanah Undang-Undang.
7. KepadaWarga NU agar menjaga ketenangan. Kita sebagai Nahdliyyin wajib secara sadar menjaga keutuhan NKRI dgn semangat ukhuwwah wathaniyah
Nahdliyyin harus melanjutkan tugas sejarah sebagai pengawal keutuhan bangsa dan negara.
Dan kami berharap warga NU dapat menggunakan momentum Hari Raya Idul Fitri untuk dapat saling memberikan maaf.
8. Indonesia adalah negara besar dengan sejarah yang juga besar.
Karena itu, kita tidak menghendaki Indonesia terseret dlm arus konflik & disintegrasi yang menyapu sejumlah negeri di Timur-tengah dan Asia
9. Mengajak kepada para elit politik, pengamat, media massa, untuk terus menjaga ketenangan dan ketenteraman masyarakat ...
... sesuai dengan kiprah dan bidangnya masing-masing.
Demikianlah, seraya memanjatkan doa agar Allah SWT menurunkan ampunan-Nya atas dosa-dosa yang kita perbuat
semoga Allah berkenan pula melimpahkan rahmat-Nya, serta memberikan kekuatan lahir dan batin kepada kita semua, bangsa Indonesia seutuhnya.
NU akan selalu mendukung Pemerintahan yg memperjuangkan kepentingan rakyat. Jika tidak, kita tidak segan2 untuk menyampaikan kritik
Perjuangan harus dilandaskan pada konstitusi. Siapapun punya hak konstitusi yang sama untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Sebagai sesama anak bangsa, kita tetap perlu menjaga keyakinan untuk terlibat dalam membangun kejayaan Indonesia.
Tweet : Said Aqil Siroj @saidaqil 23/7/2014
No comments
Post a Comment