BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Tuesday, August 12, 2014

ISIS, Sejarah Masa Depan Khilafah dan Imam Mahdi

Muslimedianews.com ~ Sebelumnya para salafi jihadi seperti yang sudah maklum telah ramai ramai mendukung Jihad di Suriyah dengan bergabung dalam berbagai kesatuan jihad, seperti yang tergabung dalam Islamic Front, Mujahidin Army, Al Nusro Front, Jabhah Al Nusroh, Al Qaeda dan lain-lain.

Lebih aneh lagi, ketika belum terjadi pergerakan Kekhalifahan ini, sebelumnya mereka sangat membenci Habaib, bahkan mereka ada yang tidak percaya jika Dzurriyyah Rosul itu masih ada, berbagai argument merka tolak, issu yang mereka kembangkan selalu sama, Habaib itu identik dengan Syi’ah, dan Syi’ah bukan Islam yang wajib dibunuh dan diperangi, demikian juga para Shufi, bahakan Syaikh Al Buthi juga dituduh sebagai antek Syiah.

Entah karena keberadaan Habaib itu telah mereka temukan dalam hadits hadits sebagai para calon pemimpin ummat Islam, sehingga sekarang bermunculan para nama yang menyematkan Al Husaini di belakangnya.

Sementara itu, dalam kitabnya Syaikh Abu Hamam Bakr bin Abdul Aziz Al Atsari yang berjudul “Muddul Ayady Libai’ati al Baghdadi” dikatakan bahwa nama asli Kholifah (ISIS/Islamic State of Iraq and Sham) dan Bapaknya sengaja tidak disebutkan karena dlarurot keamanan.

Sedangkan di situs Alquds dot com tertanggal 30 Juni 2014 menjelaskan nama Kholifah (ISIS) tersebut adalah Ibrahim bin ‘Awad bin Ibrohim bin Ali bin Muhammad Al Badri Al Qurosyiyyi Al Hasyimi Al Husaini.

Berbagai opini berterbangan, beragam pendapat bertaburan, antara yang pro dan kontra, namun agaknya ISIS ini adalah bagian dari lakon yang akan menghantarkan kekhalifahan yang sebenarnya, ISIS bagaimanapun juga akan tetap menjadi Kekhalifahan dengan versinya sendiri sampai pada waktu yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw.

Imam Mahdi yang pada waktu itu belum diketahui adalah Mahdi yang sebenarnya, telah berada di Madinah, dan ketika mendapati kematian khalifah, ada perpecahan dikalangan elitnya, mungkin yang dimaksud adalah mereka akan berselisih siapa pengganti khalifahnya, dan ini biasa terjadi disetiap pergantian kekuasaan, perselisihan seperti itu bisa menimbulkan saling bunuh dinatara kubu kubu yang berpengaruh.

Suasana yang mencekam itu agaknya juga mempengaruhi stabilitas Madinah Al Munawwaroh saat itu, maka Imam Mahdi keluar dari Madinah menuju Makkah dalam rangka mengungsi, sebab sesuai sabda Nabi, tempat aman itu adalah Makkah.

Nah dalam keadaan kacau itu, penduduk Makkah setelah tahu akan ciri ciri pada laki laki itu kemudian mengeluarkan beliau dari rumahnya dan membaiatnya, baiat dilakukan di pelataran Ka’bah, yaitu antara Rukun Hajar Aswad dan Maqom Ibrohim.

Nah, seperti dalam hadits yang lain, pembaiatan Imam Mahdi itu dalam sekejap telah dapat diketahui oleh seluruh dunia, segera setelah itu, Syam mengirimkan pasukan, atau sepasukan dari Syam menuju Makkah untuk mengekskusi Imam Mahdi tersebut, namun malang, pasukan itu tersungkur ditelan bumi di Baidak, yaitu sebuah lembah antara Madinah dan Makkah, maka ketika manusia telah melihat kenyataan itu para perwakilan syam dan beberapa kelompok di irak berbondong bondong membai’at Imam Mahdi tersebut, pada saat itu juga bergerak juga pemuda dari suku Quraisy yang para pamannya dari kabilah Kalb yang sebelumnya itu menentang kekhalifahan Imam Mahdi, dan pemuda ini berhasil mempengaruhi suku Kulaib ini untuk berbaiat kepadanya, sekaligus pasukan pasukan yang bersama dengan bani Kalb tersebut.

Cerita tentang sejarah masa depan diatas kami terjemahkan dari kitab ‘Anul Ba’bud Syarah Sunan Abi Dawud. Redaksi lengkap sebagai berikut :

يكون اختلاف عند موت خليفة فيخرج رجل من أهل المدينة هاربا إلى مكة فيأتيه ناس من أهل مكة فيخرجونه وهو كاره فيبايعونه بين الركن والمقام ويبعث إليه بعث من أهل الشام فيخسف بهم بالبيداء بين مكة والمدينة فإذا رأى الناس ذلك أتاه أبدال الشام وعصائب أهل العراق فيبايعونه بين الركن والمقام ثم ينشأ رجل من قريش أخواله كلب فيبعث إليهم بعثا فيظهرون عليهم وذلك بعث كلب والخيبة لمن لم يشهد غنيمة كلب فيقسم المال ويعمل في الناس بسنة نبيهم صلى الله عليه وسلم ويلقي الإسلام بجرانه في الأرض فيلبث سبع سنين ثم يتوفى ويصلي عليه المسلمون
“Akan terjadi perselisihan (antara ahlul Khalli wal ‘Aqdi) menjelang kematian seorang Khalifah, Maka keluarlah seseorang dari Penduduk Madinah lari menuju Makkah, maka datanglah penduduk Makkah dan mengeluarkannya sedangkan ia (Imam Mahdi) dalam keadaan tidak senang (tidak suka), lalu penduduk Makkah membaiatnya di antara rukun dan makam, kemudian datanglah beberapa utusan dari Syam lalu pasukan tersebut ditelan bumi di Baida’ antara Makkah dan Madinah. Setelah orang orang meliahat hal itu maka ia didatangi oleh ‘Abdal Syam dan beberapa kumpulan dari Iraq untuk berbai’at kepadanya. Kemudian muncul seorang pemuda dari Quraisy, paman dari sebelah ibunya dari kabilah Kalb yang akan membawa pasukan untuk menentang Imam Mahdi, tetapi pasukan Imam Mahdi berhasil mengalahkan mereka. Kerugian bagi orang yang tidak menyaksikan harta rampasan perang kabilah Kalb. Imam Mahdi akan membagi-bagikan harta dan beramal mengikut Sunah Nabi mereka SAW di kalangan manusia. Ketika itu Islam tersebar dengan luas. Dia akan memerintah selama tujuh tahun kemudian wafat dan jenazahnya dishalatkan oleh Umat Islam"

Sumber warkopmbahlalar.com
« PREV
NEXT »

No comments